Sidang Kasus Mirna, Saling Serang Jessica Wongso dan Jaksa

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 09:10 WIB

Terdakwa kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (tengah) berdiskusi dengan para penasihat hukumnya usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 17 Oktober 2016. Sidang tersebut beragendakan pembacaan berkas replik atau tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait nota pembelaan alias pledoi dari tim penasihat hukum terdakwa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, membacakan duplik atau pembelaannya yang terakhir pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2016. Dia membacakan pembelaan yang dia buat sambil menangis.

Dalam sidang itu, Jessica mengatakan dia difitnah karena dituduh melakukan hal yang tak pernah dilakukannya. "Apa pun yang saya lakukan selalu salah di mata penuntut umum," ujarnya.

Pekan depan, Kamis, 27 Oktober 2016, Jessica akan menjalani sidang vonis. Sebelumnya, jaksa menuntut Jessica dengan hukuman pidana 20 tahun penjara.

Ketika membacakan pembelaan terakhirnya sebelum majelis hakim menjatuhkan vonis, Jessica menyampaikan beberapa hal yang menyangkal tudingan jaksa.

1. SEL TAHANAN

Dalam replik atau tanggapan atas keberatan terdakwa terhadap tuntutan, jaksa penuntut umum memperlihatkan foto ruang tahanan Jessica yang dianggap mewah untuk ukuran tahanan di Indonesia. Jaksa mempertanyakan Jessica yang mengeluhkan fasilitas tahanan yang dinilainya tidak layak.

Baca: Kasus Mirna: Jessica Baca Pembelaan Lagi, Singgung Sel Mewah

Jessica menanggapinya bahwa ruangan yang dimaksudkan adalah ruang konseling di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ruang tahanan sesungguhnya, menurut Jessica, hanya ada selembar kain dan banyak tikus.

2. AIR MATA

Tim jaksa berasumsi tangisan Jessica saat membacakan pembelaan disebabkan oleh rasa takut menjelang sidang putusan. Mereka menyebutkan air mata Jessica tak pernah menetes dalam rentetan persidangan yang telah bergulir hingga puluhan kali itu.

Baca: Jessica: Jaksa Tuduh Saya Pembunuh karena Bentuk Wajah Saya

Tim pengacara Jessica mengkritik pernyataan itu karena menganggap pernyataan jaksa tidak masuk materi perkara.

3. DASAR HUKUM

Jaksa penuntut umum menilai pleidoi yang dibacakan Jessica tidak memiliki dasar yuridis yang kuat, yang dapat menggugurkan surat tuntutan.

Baca: Tiga Unsur Ini Diyakini Pengacara Bisa Bebaskan Jessica

Kuasa hukum membalas dengan mengatakan jaksa tidak punya bukti kuat, sehingga mengandalkan teori-teori.


4. BERBOHONG

Jessica dituduh berbohong karena mengaku belum sampai di kafe Olivier saat Mirna dan satu rekannya yang lain bertanya. Padahal, saat itu Jessica terekam dalam kamera CCTV di kafe Olivier telah berada di sana pada 6 Januari 2016, pukul 15.30 WIB.

Jessica mengaku baru sampai di Grand Indonesia saat teman-temannya itu bertanya. Namun ia mengklaim belum sampai di kafe tersebut.

NINIS CHAIRUNNISA

Baca juga:
Hasil Tes DNA Cocok, Akankah Gatot Brajamusti Nikahi CT?
Bawa Al-Quran dan Berhijab, Begini Pengakuan Lindsay Lohan

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

46 menit lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

7 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

12 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya