TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim advokasi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Humphrey R. Djemat, mengatakan tim penasihat hukum sedang menyiapkan strategi terbaik untuk mematahkan tudingan penistaan agama terhadap Ahok. Humphrey mengatakan ini akan disampaikan dalam persidangan.

“Pemeriksaan saksi-saksi adalah pertempuran sesungguhnya, sehingga kami harus berusaha sekuat tenaga untuk memenangi pertempuran itu. Saksi-saksi mereka akan kami bongkar habis," ucap Humphrey dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 29 Desember 2016.

Humphrey berujar, pertempuran sebenarnya baru terjadi saat pemeriksaan saksi-saksi dari pihak pelapor. Menurut Humphrey, putusan sela dari majelis hakim barulah babak awal. Pasalnya, tutur Humphrey, putusan sela ini hanya acuan untuk menilai dakwaan jaksa benar atau tidak, bukan materi persidangan.

“Secara format atau redaksinya terpenuhi atau tidak, sesuai atau tidak sesuai. Itu saja,” ucap Humphrey.

Humphrey menjelaskan, nasib Ahok akan ditentukan saat persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi. Rencananya, pemeriksaan saksi ini dimulai pekan depan, Selasa, 3 Januari 2017. Menurut Humphrey, saksi yang diperiksa nanti itu dari saksi pelapor, saksi fakta, saksi ahli, ahli agama, ahli bahasa, ahli hukum, dan saksi dari pihak terlapor.

“Inilah pertempuran yang sesungguhnya, dan itu akan terbuka. Hakim pun enggak akan berani melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan KUHP,” ujarnya.

LARISSA HUDA