Anggota FPI Depok menunjukan bekas hitam bom molotov yang dilepar orang tidak dikenal di Sekretariat DPC FPI Cimanggis di RT1 RW12 Keurahan Tugu, Kecamatan Camanggis, 7 Februari 2017. Foto: Imam Hamdi
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Bidang Hisbah FPI Depok, Idrus Al Habsyi, mengatakan pelemparan bom molotov ke sekretariat FPI di Depok, Selasa, 7 Februari 2017, dan Jakarta Timur bulan lalu, merupakan teror.
“Ini sudah menjadi teror. Belum sebulan sekretariat FPI di Pasar Rebo dilempari molotov. Tadi pagi, giliran sekretariat DPC FPI Cimanggis dilempari molotov,” kata Idrus, Selasa, 7 Februari 2017.
Dua bom molotov tersebut tidak membakar sekretariat yang setiap hari digunakan untuk kegiatan mengaji masyarakat. Bom molotov tersebut hanya membakar lantai muka sekretariat. Bom molotov itu dilempar oleh tiga orang yang menggunakan dua sepeda motor sekitar pukul 03.00. “Ketinggian api saat molotov itu meledak lebih dari semeter. Bahkan banyak membangunkan warga yang sedang tidur,” ujarnya.
Ia sampai sekarang belum mengetahui motif orang yang melempar bom molotov ke sekretariat FPI. Apalagi, yang dipilih sekretariat FPI yang berbatasan dengan Jakarta. “Tidak tahu juga mengapa yang dipilih sekretariat DPC FPI Cimanggis. Padahal ada 11 DPC FPI di 11 kecamatan,” ujarnya.
Setelah kejadian ini, FPI bakal lebih meningkatkan pengawasan dan penjagaan sekretariat. “Tapi tidak akan sampai patroli. Penyelidikannya kami serahkan ke polisi, untuk menangkap pelakunya,” ucapnya.