Terdakwa dugaan kasus penistaan agama yang juga Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berdiskusi dengan tim kuasa hukumnya saat menjalani sidang ke-9 yang beragenda mendengarkan keterangan saksi, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, 7 Februari 2017. Foto: Grandyos Zafna/Pool
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Teguh Samudera, berencana menayangkan video yang menampilkan tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) Bangka Belitung 2007.
Teguh menuturkan, jika diizinkan majelis hakim, video tersebut akan diputarkan dalam persidangan ke-14 dugaan penodaan agama.
"Isinya adalah saat Gus Dur kampanye. Bahwa Gus Dur mengatakan tidak apa-apa memilih Ahok menjadi gubernur saat di Bangka Belitung. Itu sudah tempo hari, masa sekarang enggak boleh?" ujar Teguh di gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Maret 2017.
Pernyataan dalam video tersebut dinilai relevan, apalagi Gus Dur pernah menjabat presiden. Gus Dur juga dikenal sebagai ulama besar di kalangan kaum Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami justru menunjukkan dalil-dalil dalam video ini (yang menunjukkan boleh pilih pemimpin nonmuslim)," ujar Teguh.
Meskipun begitu, Teguh menuturkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menghadirkan kerabat atau keluarga Gus Dur untuk dijadikan saksi dalam persidangan. Namun Teguh belum bisa memastikan kapan keluarga Gus Dur akan dihadirkan.
Menurut dia akan ada waktunya karena yang didatangkan adalah orang-orang yang ikut mendengar dan menyaksikan kampanye Gus Dur, seperti yang pernah dihadirkan.
"Nanti, kalau diperkenankan kami putar. Tapi kalo enggak diizinkan, majelis anggap sudah memahami apa yang diterangkan saksi ini. Kami serahkan saja," ujar Teguh.
