Puluhan jamaah menghadiri salat Subuh bersama di acara peringatan hari ulang tahun Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar Jakarta di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 9 April 2017. Tempo/Avit
TEMPO.CO, Jakarta - Ini tahun ke 65, Masjid Al-Azhar di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, didirikan. Ketua Umum Yayasan Pesantren Islam (YPL) Al-Azhar, Muhammad Suhadi punya banyak cerita selama 40 tahun bekerja untuk masjid tersohor itu. Yang paling mengesankannya adalah cerita tentang lampu seberat satu ton yang jatuh di dalam masjid.
"Dulu di bawah kubah masjid ada lampu kristal seberat hampir satu ton," kata Suhadi menceritakan pengalamannya kepada jamaah selepas salat subuh pada Ahad, 9 April 2017. "Lampu seberat itu mendadak jatuh tengah malam."
Jatuh tengah malam, musibah itu tak menelan korban. Saat kejadian, hanya ada seorang pemuda yang sedang tidur di dalam masjid. Beruntung, si pemuda tidak tidur di bawah lampu itu sehingga selamat dari reruntuhan lampu.
Suhadi juga menceritakan riwayat pembangunan masjid di Jalan Sisingamangaraja itu. Pembangunan Masjid Al-Azhar pertama kali diinisiasi oleh Pemerintah DKI Jakarta pada 7 April 1952. Pemerintah menginginkan masjid besar yang berada di pusat kota atau di sepanjang jalan protokol.
Pemerintah DKI sempat meminta pendapat DPRD setempat. Para wakil rakyat juga sejalan menginginkan adanya masjid besar yang bisa menampung banyak jamaah. Apalagi saat itu pemerintah belum membangun Masjid Istiqlal.
Pemerintah kemudian menyiapkan lahan lebih dari 4 hektare di kawasan Kebayoran Baru, kini disebut Komplek Pendidikan Al-Azhar. "Hanya ada hamparan (lahan) luas dan kosong," kata Suhadi.
Untuk mengurus masjid, pemerintah menghendaki adanya yayasan. Di kemudian hari, dibentuklah YPL Al-Azhar, yang juga membuat sekolah berbasis islam.
Salah satu yang telaten memakmurkan masjid itu adalah Buya Hamka. Hamka bahkan membuat kuliah umum tiap Subuh. Inilah cikal bakal Al-Azhar mulai dikenal masyarakat dan banyak dikunjungi jamaah.
Pada 1963 Al-Azhar membuat sekolah dasar, lalu 1971 membuat SMP dan pada 1976 mendirikan SMA. Kini Al-Azhar telah memiliki universitas. Pembangunan masjid juga sangat pesat. "Kami juga dituntut untuk meninggikan bangunan."
Berdiri sejak 65 tahun lalu, masjid itu menjadi saksi sejarah perjalanan Indonesia. Ulang tahun digelar puluhan jamaah di dalam masjid. Panitia mengundang Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono untuk acara itu. Tapi dia tak hadir.