Krisis Menahun, Tangerang Fokuskan Air Bersih untuk Warga Pesisir

Reporter

Jumat, 14 April 2017 11:24 WIB

Suasana Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang dijadikan contoh Kampung Sejahtera. JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah memprioritaskan layanan air bersih dan minum untuk warga pesisir pantai Utara Tangerang. Langkah ini dilakukan karena kualitas air tanah yang digunakan penduduk sudah sangat buruk karena intrusi air laut. "Untuk itu program pemenuhan air bersih kami fokuskan di wilayah Utara (pesisir)," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Jum'at, 14 April 2017

Misi Pemerintah Kabupaten Tangerang dan PDAM Tirta Kerta Raharja saat ini adalah melayani seluruh perkampungan di wilayah pesisir dari Pantai Dadap hingga Kronjo. "Caranya menggunakan pipanisasi atau membangun terminal air," ujar Zaki.

Baca:
Kota Tangerang Tambah Sambungan Air Bersih Untuk ...
PDAM Tangerang Prioritaskan Pelanggan Baru Kawasan ...

Program air bersih bagi warga pinggir pantai ini dimulai dari Desa Kohod, salah satu desa yang dijadikan projek Gerbang Mapan (Gerakan Pembangunan Masyarakat Pesisir). "Akan dilanjutkan ke desa lain seperti Desa Tanjung Burung, Dadap, Cituis dan lainnya."

Di Desa berpenduduk 8000 jiwa ini, PDAM TKR membangun terminal air berkapasitas 5000 liter. Terminal air dibangun di tengah perkampungan dan warga mengambil air dengan cuma cuma. "Kalau gratis kami mau, tapi kalau bayar sama aja bohong," ujar Ruminah, 40 tahun, warga Kohod kepada Tempo. Ia menolak membayar karena selama ini sudah membeli air dengan harga tinggi.

Baca juga:
Perdagangan 5 Perempuan ke Malaysia, Begini Modusnya
Kedua Pasangan Calon Dinilai Gagal Sampaikan Program dalam Debat

Ruminah mengatakan karena air sumur kampung itu berwarna merah dan ada juga yang kekuningan, mereka khawatir mengkonsumsinya. "Kami harus beli air untuk minum dan makan.” Satu jeriken Rp5000, atau Rp4000 per galon per hari.

Bona, 45 tahun, warga lainnya mengeluhkan kesulitan air bersih yang berlangsung selama puluhan tahun. "Lebih mahal harga air ketimbang pendapatan kami," ujar wanita tambun ini.

Kepala Desa Kohod, Romawan mengatakan sebagian besar warganya hidup miskin yang bekerja sebagai petani dan nelayan. "Sebanyak 60 persen warga miskin dengan pendapatan tidak menentu.”

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

14 jam lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

10 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

48 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

52 hari lalu

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

16 November 2023

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Tangsel terus mendistribusikan air bersih.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

Kebakaran hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah yang telah merambah wilayah Kabupaten Boyolali menyebabkan pipa saluran air bersih

Baca Selengkapnya

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

16 Oktober 2023

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

Kepala BMKG mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci mengantisipasi krisis air dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

13 Oktober 2023

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.

Baca Selengkapnya

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

9 Oktober 2023

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta minta pemerintah DKI Jakarta kendalikan jumlah penduduk yang dianggap jadi penyebab munculnya krisis air bersih.

Baca Selengkapnya