Haji Lulung berpose dengan seekor sapi yang dipersiapkan untuk syukuran kemenangan Anies-Sandi. Jalan Fahrudin, Jakarta Pusat, 22 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak menggiring gubernur terpilih berseberangan dengan DPRD. Ia pun meminta agar Ahok tidak menjerumuskan Anies-Sandiaga kepada persoalannya yang gagal membangun komunikasi dengan DPRD.
“Biarkan Bang Anies, Bang Sandi bekerja dengan DPRD,” kata dia di Jakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Lulung menuturkan Ahok telah gagal menjalin komunikasi dengan DPRD yang merupakan representasi warga Jakarta. Kegagalan itu terlihat dari kebijakan yang dikeluarkan seperti program pembangunan. Misalnya dengan mengerahkan aparat kepolisian dan TNI karena dinilai gagal berkomunikasi dengan masyarakat.
Lulung mengatakan kegagalan komunikasi Ahok mengakibatkan pemerintah melakukan upaya-upaya di luar dari kemampuan masyarakat. Mereka akan menggunakan kekuatan dari muspida. Dengan gubernur baru, ia meminta agar warga Jakarta tidak dihadapkan lagi dengan kekuatan polisi dan TNI dalam melaksanakan kebijakan.
Menurut Lulung, akan lebih baik jika terjalin komunikasi yang intensif, yaitu melibatkan semua tokoh masyarakat, lintas agama, dan pemangku kepentingan. Sehingga program tetap didukung. “Tidak ada lagi apa-apa yang dilakukan gubernur baru (Anies Baswedan) dengan air mata, harus dengan senyum semua merasakan pembangunan.”
Pada pilkada putaran kedua Rabu, 19 April 2017, pasangan Anies-Sandiaga mengungguli pasangan Basuki-Djarot dengan perolehan suara mencapai 58 persen. Dalam kemenangan itu, Lulung berpesan agar ke depan Anies-Sandiaga mampu menjalin komunikasi dengan DPRD. Selain itu, harus melakukan perubahan massal dan menjunjung tinggi kebenaran.
Namun ada satu hal yang menurut Lulung penting untuk dilakukan gubernur dan wakil gubernur terpilih itu. “Paling penting adalah menciptakan kerukunan umat beragama.”