Sejumlah pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyalakan lilin saat melakukan aksi di depan Rutan Cipinang, Jakarta, 9 Mei 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak menyetujui rencana Kejaksaan Negeri Jakarta Utara yang akan mengeksekusi dan memindahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur. Lapas Cipinang dinilai bukan tempat yang aman bagi Ahok.
"Tidak hanya di dalam, tapi juga di luar lapasnya,” kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin, 19 Juni 2017. Menurut dia, Lapas Cipinang bukan tempat yang baik untuk Ahok. Di tempat itu selalu ada demonstrasi. Apalagi penghuninya melampaui kapasitas. “Cipinang tidak kondusif."
Ahok ditahan di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Djarot dua kali mengunjungi Ahok saat masih ditahan di Cipinang sebelum dipindah ke Kelapa Dua. Setelah melihat kondisinya, Djarot menilai Cipinang tidak kondusif dan berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Ahok dihukum dua tahun penjara setelah Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyatakannya menodai agama melalui pidatonya di Kepulauan Seribu pada September tahun lalu. Ahok sempat menyatakan banding atas vonis tersebut, tapi kemudian mencabut memori bandingnya.
Seusai putusan, Ahok langsung dibawa ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Saat ditahan di sana, massa pendukung Ahok berdatangan dan menuntut Ahok dibebaskan. Cipinang mendadak gaduh karena demonstran memaksa masuk dan terus memenuhi jalan hingga dinihari. Atas pertimbangan itu, akhirnya Ahok dipindahkan ke Mako Brimob hingga hari ini.
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
14 Januari 2024
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.