Wida Septarina Wijayanti: Makanan Sisa Jangan Disia-siakan

Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 04:00 WIB

Wida (baju merah), Foodbank of Indonesia. Dok Pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta - Wida Septarina Wijayanti, 46 tahun, dan suaminya Hendro Utomo punya gagasan cemerlang untuk memanfaatkan sisa makanan dan minuman yang biasanya dibuang. Mereka meminta individu maupun perusahaan mendonasikan makanan yang masih layak konsumsi untuk dibagikan kepada fakir miskin. Layanan mereka kini menyentuh ribuan warga miskin di berbagai kota.

Dalam dua tahun terakhir, Hendro dan Wida mengkampanyekan gerakan berbagi lewat komunitas Foodbank of Indonesia (FOI). Inisiatif ini awalnya hanya berhasil menjaring donasi berupa sayur-mayur, beras, lauk-pauk dan bumbu masakan. Bahan pangan tersebut mereka sebar di berbagai kantong permukiman kumuh di Jakarta dua kali sepekan.

Kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan ini semakin besar, sejumlah perusahaan makanan kemudian turut menyumbang makanan siap saji seperti roti, biskuit maupun susu. Untuk memudahkan pendistribusian makanan tersebut, pasangan ini membuat kantor yang sekaligus berfungsi sebagai dapur umum untuk mengolah donasi bahan pangan.

Belakangan, keduanya mengelola gerakan ini melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia. Melalui program Mentari Bangsaku, yayasan ini sedikitnya telah menjangkau lebih dari 20 ribu penerima manfaat dari kalangan anak, siswa sekolah, hingga lansia. FOI menggandeng pemerintah di berbagai daerah agar distribusi bantuan tepat sasaran.

Mereka memiliki sejumlah simpul relawan di Jakarta yang secara sukarela mendistribusikan makanan tersebut. Gerakan yang bermula di Jakarta ini belakangan makin meluas ke sejumlah kota lain. Beberapa di antaranya menjangkau Magelang, Subang, Bogor, hingga Surabaya. Wida melakoni aktifitas itu di sela-sela kesibukannya sebagai dosen di Universitas Indonesia.

Tujuan mulia rupanya tak selalu berjalan mulus. Wida dan Hendro adakalanya berhadapan dengan kalangan birokrat yang merasa terusik dengan aktivitas mereka. Umumnya muncul pertanyaan ihwal manfaat kegiatan tersebut, bahkan pertayaan mendasar yang menyangsikan sasaran program: “Masak sih masih ada yang kelaparan? Masak sih ada anak-anak kurang gizi?”

RIKY FEDIANTO

Berita terkait

9 Tokoh Koran Tempo, Budi Setyarso: Jakarta Makin Bersahabat

31 Juli 2017

9 Tokoh Koran Tempo, Budi Setyarso: Jakarta Makin Bersahabat

Budi mengatakan, di tengah lautan berita negatif, pemilihan 9 Tokoh Metro seperti oase dengan pemberitaan positifnya, karena memberi manfaat.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Guido Quiko: Penjaga Warisan Musik Tugu  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Guido Quiko: Penjaga Warisan Musik Tugu  

Guido Quiko terpilih menjadi satu dari sembilan Tokoh Metro
2017 karena dinilai mampu mempertahankan seni Keroncong Tugu.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Roberts dan Dedi: Bukan Sekadar Latihan Sirkus  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Roberts dan Dedi: Bukan Sekadar Latihan Sirkus  

Tim juri Tokoh Metro 2017 menilai, Roberts dan Dedi berhasil
menanamkan pemahaman kepada anak-anak kaum marjina tentang
pentingnya pendidikan.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Ratna Habsari: Agar Gembira di Usia Senja

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Ratna Habsari: Agar Gembira di Usia Senja

Ratna dinilai layak menjadi Tokoh Metro 2017 karena telah menciptakan cara unik dan kreatif untuk membantu para lansia.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Wida dan Hendro: Berbagi Gizi dengan Kaum Papa  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Wida dan Hendro: Berbagi Gizi dengan Kaum Papa  

Pasangan suami istri itu layak mendapat penghargaan Tokoh
Metro 2017 atas keberpihakan mereka terhadap kaum miskin.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Lita Anggraini: Perlindungan buat PRT  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Lita Anggraini: Perlindungan buat PRT  

Lita Anggraini mendapat anugerah Tokoh Metro 2017 karena
peranannya dalam mengupayakan perlindungan konstitusional
bagi pembantu rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Dissa Syakina: Tunarungu Tak Perlu Menganggur  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Dissa Syakina: Tunarungu Tak Perlu Menganggur  

Dissa Syakina Ahdanisa mendapat penghargaan Tokoh Metro 2017
karena dinilai mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk
kaum difabel.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Donny Pradhana: Kompos dan Bibit dalam Polybag  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Donny Pradhana: Kompos dan Bibit dalam Polybag  

Donny Pradhana mendapatkan anugrah Tokoh tempo 2017 karena
dinilai berhasil mengedukasi masyarakat di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Guntoro: Lingkungan Nyaman di Tepi Ciliwung  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Guntoro: Lingkungan Nyaman di Tepi Ciliwung  

Kegigihan Guntoro untuk memelopori perubahan di Kampung
Tongkol dan Kampung Lodan menarik perhatian juri Tohoh Metro
2017.

Baca Selengkapnya

Tokoh Metro 2017, Rohim: Tempat Paku Bukan di Jalanan  

31 Juli 2017

Tokoh Metro 2017, Rohim: Tempat Paku Bukan di Jalanan  

Rohim bin Sarman dinobatkan sebagai Tokoh Metro 2017 karena
dianggap sebagai pelopor penyapu ranjau paku di jalan raya.


Baca Selengkapnya