Pasar Jaya Akan Tutup Kios yang Cairkan KJP  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 5 Juli 2017 08:26 WIB

Sejumlah pengunjung menunjukan Kartu Jakarta Pintar di Jakarta Book and Education Fair di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, 28 Juli 2015. Jakarta Book and Education Fair menyediakan berbagai perlengkapan sekolah yang ditunjukkan kepada para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Pasar Jaya akan memberi sanksi kepada para pedagang yang membantu penarikan tunai dana Kartu Jakarta Pintar (KJP). Senin lalu, Pasar Jaya menerbitkan surat edaran pelarangan tarik tunai KJP untuk pedagang yang berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.

Surat edaran yang salinannya diperoleh Tempo itu menyebutkan Pasar Jaya akan menutup tempat usaha para pedagang yang sengaja mencairkan dana KJP. “Apabila salah satu kios yang memiliki mesin electronic data capture (EDC) didapati atau dengan sengaja menyediakan fasilitas pencairan dana KJP secara tunai, akan kami lakukan penutupan tempat usaha dan dilaporkan ke polisi,” ucap Kepala Pasar Palmerah Suherman dalam surat edaran.

Baca juga: KJP Bisa Tarik Tunai, Ahok: Kemunduran bagi Kota Jakarta

Dalam surat edaran itu pun para pedagang di Pasar Palmerah diimbau segera melapor ke kepala pasar, staf pasar, atau petugas keamanan apabila menemukan pedagang yang melayani pencairan uang KJP. Adapun para pemegang KJP tidak dibenarkan menarik tunai KJP lewat semua pedagang.

Seorang pedagang sepatu dan tas sekolah di Pasar Palmerah yang mengaku bernama Dedi menuturkan, sebelum Lebaran, beberapa pemegang KJP kerap meminta kepada dia untuk mencairkan uang KJP. “Dulu saya masih mau membantu mencairkan uang KJP, tapi kalau sekarang, enggak bisa,” ujarnya saat ditemui Tempo, Senin, 3 Juli 2017.

Dedi menuturkan, dahulu, dia akan membantu mencairkan uang KJP asalkan para pemegang KJP berbelanja di tokonya. Maksimal uang KJP yang bisa dicairkan Dedi ialah Rp 200 ribu.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin akan mengecek pelaksanaan surat edaran itu. Dia akan menjatuhkan sanksi berupa penutupan kios kepada pedagang yang terbukti membantu pencairan dana KJP. “Kami tindak tegas,” tuturnya melalui pesan elektronik.

Baca juga: Pemegang Kartu Jakarta Pintar Dapat Tunjangan Kuliah

Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan melaporkan toko-toko yang mencairkan uang KJP kepada polisi. Sedangkan bagi masyarakat yang terbukti mencairkan uang, KJP yang mereka pegang akan dicabut. “Begitu ditarik tunai, langsung cabut,” ujarnya di Balai Kota.

Djarot menerangkan, transaksi KJP dilakukan secara nontunai demi menghindari penyalahgunaan program bantuan untuk siswa itu. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, saat ini terdapat 792 ribu pemegang KJP.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto akan memberikan sanksi kepada pemegang KJP yang melanggar aturan. “Kami memang tegas. Setiap kali permasalahan terbukti, langsung kami usulkan untuk dicabut,” tuturnya.

GANGSAR PARIKESIT | WULAN NOVA SINTA

Berita terkait

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

3 menit lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

6 menit lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

8 menit lalu

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

Cuaca panas bukan sekadar tidak nyaman, tetapi juga mengancam kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

8 menit lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

16 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

21 menit lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

24 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

29 menit lalu

Akses Game Sekuel Helldivers Diputus di 177 Negara, Ini Alasan Sony

Gamer dibuat terkejut akibat keputusan Sony yang mengharuskan para pemain game Helldivers 2 untuk terhubung ke jaringan PlayStation Network (PSN).

Baca Selengkapnya

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

37 menit lalu

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Pemain Persija Jakarta Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas etik pelajaran berharga usai tampil bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

42 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya