Djarot Pastikan KJP Tak Bisa Ditarik Tunai hingga Desember  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 7 Juli 2017 13:37 WIB

Suasana transaksi pembelian seragam sekolah di Toko Empat Delapan yang melayani pembeli yang mengunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Pasar Minggu, Jakarta, 5 Juli 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, dana bantuan dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai. Djarot menuturkan keputusan tersebut disepakati dalam rangka menekan angka kecurangan dalam penggunaan anggarannya.

"Kami sepakati dalam pergub (peraturan gubernur)-nya sampai Desember itu cashless. Bahkan kami akan menelusuri betul. Siapa yang tarik tunai, akan kami cabut (bantuannya)," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat, 7 Juli 2017.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pendistribusian KJP rampung hingga akhir bulan ini. Setidaknya masih ada 9.000 KJP yang belum didistribusikan kepada warga Jakarta. Pendistribusian KJP akan dilakukan dengan menggandeng Bank DKI.

Baca juga: KJP Bisa Tarik Tunai, Ahok: Kemunduran bagi Kota Jakarta

Djarot menuturkan selama ini penggunaan KJP banyak digunakan atas dasar kemauan orang tua siswa, bukan kebutuhan sekolah. Dengan begitu, dia akan terus menekankan pemberian bantuan KJP harus dilakukan secara nontunai. Djarot juga meminta dukungan orang tua untuk menyukseskan program KJP.

"Tolong para orang tua mendukung. Toh, sekarang KJP bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Setiap bulan dia bisa beli daging dan telur. Jangan diuangkan. Kalau diuangkan, enggak bisa kami kontrol," ujar Djarot.

Selain itu, Djarot menuturkan, dia akan menerapkan sistem nontunai untuk penyaluran dana bantuan sosial (bansos) lain. Sehingga pungutan liar dan korupsi dapat diminimalkan. "Kalau (pembayaran) seperti ini (nanti) gampang ketahuan, nanti tinggal kami pecat. Selesai," ujar Djarot.

Baca juga: Anies Sebut Anggaran KJP Plus 2018 Tak Jauh Beda dengan KJP 2017

Djarot mengatakan penganggaran pemerintah daerah masih berlaku hingga akhir Desember. Dengan begitu, dia memastikan, penyaluran KJP hingga akhir tahun ini dalam bentuk nontunai. "Saya berharap pengelolaan sistem nontunai ini tetap. Karena sudah menjadi contoh, termasuk pengelolaan APBD," kata Djarot.

Masa tugas Djarot akan berakhir pada Oktober 2017. Adapun penggantinya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dalam kampanye menjanjikan dana KJP bisa ditarik tunai. Program KJP Plus tersebut sebelumnya dikhawatirkan inkumben saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akan menimbulkan kebocoran anggaran.

Namun Sandiaga Uno mengatakan punya cara untuk menangkal kebocoran. "Nanti kami akan cari teman-teman dari Pokja (kelompok kerja) agar tidak akan ada kebocoran," ujarnya, Kamis, 6 Juli 2017.

LARISSA HUDA | CHITRA P. | JH

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

42 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya