Rusun akan Dibongkar, Perumnas Usir Penghuni

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 15 Juli 2017 08:41 WIB

Anak-anak bermain di Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Cengkareng, Jakarta, 17 April 2007. Dok. TEMP/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Perumnas meminta agar 450 keluarga yang menghuni blok Dahlia, rumah susun sewa Bumi Cengkareng Indah, Cengkareng, Jakarta Barat, untuk segera mengosongkan unit hunian yang mereka tempati. Alasan kondisi gedung sudah tua dan bisa mengancam keselamatan. Apalagi perjanjian sewa sudah berakhir pada bulan lalu dan tidak bisa diperpanjang.


Permintaan Perumans lewat surat bertanggal 21 Juni 2017 itu tentu saja membuat penghuni resah.“Seharusnya ada pembicaraan lebih lanjut dulu. Ini tiba-tiba ada surat perintah pengosongan,” ujar Pandiyana, 45 tahun, kepada Tempo, Kamis, 13 Juli 2107.

Perumnas akan membongkar delapan tower blok Dahlia. Keinginan perusahaan pelat merah itu disampaikan kepada penghuni sejak Februari lalu. Saat itu, para penghuni sempat mempertanyakan hasil uji kelayakan fisik bangunan yang diklaim mengkhawatirkan. Tapi mereka tak mendapatkan penjelasan yang memuaskan.

Menurut Pandiyana, bangunan di Blok Dahlia rusak karena Perumnas selaku pengelola rumah susun tak pernah memperbaikinya. Bahkan, para penghuni secara swadaya pernah merenovasi rumah susun yang dibangun pada 1995 itu.

Mengutip perjanjian sewa, Pandiyana yang juga Ketua RW 16, Cengkareng Timur, itu mengatakan Perumnas memiliki kewajiban untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan sarana, dan prasarana lingkungan. Perumnas juga berkewajiban melakukan perbaikan apabila ada kerusakan sedang pada unit hunian dan penggantian dilakukan satu kali selama masa perjanjian.

Kondisi bangunan blok Dahlia memang memprihatinkan. Tembok bangunannya banyak yang bolong. Rembesan air menetes di sela-sela bangunan. Titik-titik rembesan air banyak dipenuhi lumut. Warna temboknya telah memudar.

Warga Blok Dahlia rencananya direlokasi oleh Perumnas ke Parung Panjang, Bogor. Para penghuni berkeberatan. “Kami penduduk DKI malah direlokasi ke luar DKI,” Pandiyana mengeluh. Menurut dia, biaya hidup akan membengkak jika mereka pindah ke Parung Panjang. Sebab, sebagian besar warga blok Dahlia bekerja di sekitar Cengkareng.

Warga menduga rencana pembongkaran blok Dahlia hanya akal-akalan Perumnas untuk mengusir mereka dan menjual tanahnya kepada pengembang. Di sekitar kawasan itu saat ini dibangun pelbagai infrastruktur oleh pengembang, dari perumahan elite, apartemen, sekolah, hingga pertokoan. “Banyak swasta yang mengincar lokasi ini karena di sini telah menjadi pusat ekonomi baru,” ujar Pandiyana lagi.

Penghuni Dahlia 3, lantai 4, nomor 11, Tino Suharjo, juga mengeluhkan jauhnya tempat relokasi yang disediakan oleh Perumnas. Pria 28 tahun ini sangat khawatir karena hingga kemarin pagi dia belum berhasil membayar sewa untuk bulan ini. “Sesuai surat, pengosongan akan dilakukan bulan ini,” tutur dia.

Dalam surat perjanjian sewa milik Tino, disebutkan perjanjian terhenti apabila jangka waktu sewa berakhir dan perpanjangan tidak dilakukan. Selain itu, perjanjian sewa berakhir jika penyewa mengundurkan diri atau memutuskan perjanjian sebelum jangka waktu perjanjian berakhir, serta pemilik memutuskan perjanjian secara sepihak. Tapi, menurut dia, surat perjanjian sewa penghuni lainnya tidak menyebutkan bahwa pemilik bisa melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak.

Warga Dahlia pun memutuskan untuk tak tinggal diam. Selain melakukan aksi penolakan, mereka berencana menggugat Perumnas. Saat ini, mereka telah menunjuk pengacara dan mengumpulkan salinan kartu tanda penduduk sebagai syarat mengajukan gugatan ke pengadilan.

Manajer Cabang Jakarta I Perumnas Harley Sendow belum memberikan penjelasan. Tempo mendatangi kantornya di Cengkareng, depan rusunawa Bumi Cengkareng Indah, tapi melalui seorang petugas keamanan dia menyatakan menolak diwawancarai. “Bapak enggak mau diwawancarai,” kata dia.

GANSAR PARIKESIT


Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

4 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

21 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya