Sejumlah pedagang kaki lima berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 10 Juni 2017. Dengan kembali berjualannya pedagang kaki lima di trotoar membuat terganggunya arus lalu lintas kawasan stasiun Tanah Abang. TEMPO/Fajar Januarta
TEMPO.CO, Jakarta - Operasi penertiban trotoar yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bulan Patuh Trotoar mendapat perlawanan dari pengemudi ojek. Perlawanan itu, misalnya, terjadi di kawasan Sarinah dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Seorang pengemudi ojek yang mangkal di depan trotoar Sarinah menolak ditilang kepolisian. Pengendara yang enggan menyebutkan namanya itu awalnya kaget dengan kedatangan petugas Dinas Perhubungan dan polisi. Ia berusaha membujuk petugas dengan mengatakan dirinya ojek di kawasan tersebut. "Saya ojek sini, pak, saya anak sini," ujarnya kepada petugas, Selasa, 1 Agustus 2017.
Namun petugas tetap meminta surat-surat kendaraan kepada pengemudi ojek itu. Namun pengemudi ojek tersebut tetap mengelak dan meminta maaf. Ia mengatakan sering membantu kepolisian untuk mengusir kendaraan lain yang berhenti atau mangkal, baik di trotoar maupun pinggir jalan. “Saya udah dari 1991 di sini, saya sering bantu anggota sini. Taksi saya juga usir di sini," katanya.
Pengemudi ojek itu juga mengatakan tidak ada keluhan dari pejalan kaki selama ia mangkal di trotoar. Ia berdalih posisi kendaraannya berada di pojok dekat dinding pembatas dengan area Sarinah. "Enggak lah, ini kan di sini mojok sini, saya juga tau aturan lah," ucapnya.
Aksi tilang ini menimbulkan perdebatan antara pengendara ojek dan petugas Dishub. Pengendara ojek yang merasa tidak adil mempertanyakan motor milik Dinas Perhubungan yang juga terparkir di atas trotoar tapi tidak ditindak tegas. "Gak adil dong," jawabnya sambil langsung pergi.
Sementara itu di Tanah Abang, meski ada petugas Satpol PP berjaga di atas mobil, para pedagang kaki lima tetap berjualan di atas trotoar. Terlihat mobil dan petugas satpol pp yang terpakir di pinggir jalan.
Saat petugas pergi, sejumlah bajaj berdatangan dan kembali parkir di pinggir jalan sambil menunggu penumpang. "Operasinya udah kelar, jualan lagi," ujar Rudi, pedagang minuman di Tanah Abang.
Keadaan lalu lintas di Tanah Abang terlihat lancar dan normal, tidak sepadat seperti biasanya. Tidak ada pedagang baju yang biasa berjualan di atas trotoar. Pengendara motor tidak menaruh motornya di atas trotoar, tapi di pinggir jalan.