TEMPO.CO, Jakarta - Puing bangunan bertebaran sepanjang Gang Ambon, Kebon Pala Tanah Rendah, Kelurahan kampung Melayu, Jatnegara, Jakarta Timur. Dinding-dinding hangus menyisakan warna kehitaman. Para warga sibuk mengais benda-benda yang dianggap masih berharga.
Beberapa di antara mereka duduk berteduh di bawah terpal, di atas sisa-sisa rumahnya yang dilahap api pada Minggu, 20 Agustus 2017 lalu. Fitri, salah satu korban kebakaran Kebon Pala masih ingat betul kejadian yang menghanguskan ratusan rumah warga tersebut. "Pukul 15.00, saya lagi tidur siang waktu itu," kata dia. "Tiba-tiba ada yang teriak kebakaran."
Fitri dan tujuh anggota keluarganya segera menyelamatkan dokumen-dokumen pribadi dan berlari keluar rumah. "Suami saya sempat mau masuk lagi mau ambil sepatu anak saya tapi dilarang petugas pemadam kebakaran," ujarnya.
Gara-gara itu, Fitri mengungkapkan anaknya sempat malu pergi ke sekolah karena tidak pakai sepatu. "Tapi enggak apa-apa lah karena nyawa lebih berharga."
Fitri adalah salah satu dari 1.287 warga yang kehilangan tempat tinggalnya akibat peristiwa yang diduga berasal dari korsleting tersebut.
Sejak tahun 1950-an, keluarga Fitri menempati rumah tiga lantai yang dilalap si jago merah itu. Kini, rumahnya hanya tinggal satu lantai. "Saya nangis sampai air mata enggak bisa keluar lagi karena itu rumah saya dari kecil," ujarnya.
Setelah lima hari mengungsi di SDN 01 Kebon Pala, Fitri memutuskan untuk pindah ke rumahnya yang sebagian menjadi puing. Di sana dia akan merayakan lebaran Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 1 September 2017 mendatang.
Biasanya, dia berkumpul bersama keluarga besarnya yang datang dari Palembang. Namun, menurutnya tahun ini dia akan berlebaran dengan keluarga kecilnya. "Saya lebaran nanti dikelilingi puing-puing," ucap Fitri. "Nanti lebarannya lewat telepon saja."
Dia juga mengenang lebaran sebelumnya yang bertebaran makanan, seperti ketupat dan opor. "Sekarang boro-boro. Mau masak juga gimana? Enggak ada kompor."
Sebelumnya, Fitri sebagai pemilik rumah telah diberi dana berupa uang tunai senilai Rp 1,5 juta dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Namun, menurutnya uang tersebut hanya sedikit berpengaruh bagi kehidupannya sekarang. "Kita bayar tukang aja mahal, apalagi beli kayu dan material bangunan lainnya."
Saat ini, Fitri dan warga korban kebakaran Kebon Pala lainnya masih berusaha bangkit dari bencana tersebut. "Kami lagi berusaha mengumpulkan uang untuk bisa benerin rumah ini kembali," kata Fitri. "Minimal beli alat masak supaya enggak bergantung dengan makanan sumbangan."
ZARA AMELIA
Berita terkait
Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran
10 jam lalu
Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.
Baca SelengkapnyaIndonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel
3 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.
Baca SelengkapnyaUsai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara
4 hari lalu
Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.
Baca SelengkapnyaKebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas
7 hari lalu
Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri
Baca Selengkapnya3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau
12 hari lalu
Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAgen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas
18 hari lalu
Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya
21 hari lalu
Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?
Baca SelengkapnyaCerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang
24 hari lalu
Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas
Baca SelengkapnyaTujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan
25 hari lalu
Tujuh orang tewas dalam kebakaran ruko Saudara Frame dan Galery di Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaSudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
27 hari lalu
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.
Baca Selengkapnya