Djarot Heran Anggaran RPTRA Hilang Hanya Karena Salah Nomenklatur

Reporter

Senin, 28 Agustus 2017 17:35 WIB

Anak-anak bermain di sarana permainan di Ruang Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Intan yang baru diresmikan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku heran pengadaan lahan untuk ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) tidak bisa dieksekusi karena adanya kesalahan nomenklatur. "Kan aneh, kayak enggak pernah bebasin lahan saja sampai salah masukin nomenklatrur," kata Djarot di Balai Kota DKI, Senin, 28 Agustus 2017.

Djarot menilai, jika pengadaan lahan di masing-masing wilayah kota administratif mandek, pemerintah DKI terancam tidak bisa membangun RPTRA tahun depan. Padahal, kata dia, pengadaan lahan itu diserahkan ke wali kota hingga lurah karena mereka lebih mengenal wilayahnya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Mandek, Syarif: Kalau Ada Pak Ahok Disetrap

Menurut Djarot, pembangunan RPTRA di setiap kawasan RW padat pemukiman merupakan mimpinya bersama gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Kami ingin dengan Pak Ahok, bermimpinya gini, untuk RW yang padat, kalau bisa ada RPTRA," ujarnya.

Dengan adanya persoalan itu, Djarot pun memutuskan untuk fokus menyelesaikan target pembangunan RPTRA tahun ini. Ia berharap 106 RPTRA yang terdiri atas 100 unit dibangun APBD dan 6 sumbangan CSR bisa segera diresmikan.

Baca juga: Begini Desain Tembok Berlin yang akan Dipasang di RPTRA Kalijodo

Selain itu, ia juga sudah menyelesaikan kajian akademis untuk menyusun peraturan daerah yang mengatur pengelolaan RPTRA.

Anggaran pengajuan pengadaan tanah itu dimatikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta. Masing-masing kota administrasi dianggarkan Rp 50 miliar untuk pengadaan tanah RPTRA, jika dikalikan lima wilayah totalnya Rp 250 miliar. Proses pengadaan lahan tersebut belum dieksekusi sampai saat ini.

Baca juga: Menteri Yohana Sebut RPTRA DKI Jadi Contoh Nasional

Adapun alasan yang muncul terhadap mandeknya pengadaan lahan ini adalah lemahnya payung hukum, kesalahan nomenklatur, atau pun salah kode rekening pada saat penetapan.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif meminta agar penulis nomenklatur diberikan sanksi teguran hingga pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD). "Ini jadi preseden buruk. Kalau Pak Ahok menang (Pemilihan Gubernur DKI Jakarta), Pak Wali (wali kota) akan disetrap (dihukum) ini. Tidak ada yang merepotkan menurut saya," ujar Syarif.

FRISKI RIANA | LARISSA HUDA

Berita terkait

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

1 hari lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

1 hari lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

2 hari lalu

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin keberatan jika Jokowi disebut menyibukkan diri oleh PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

2 hari lalu

PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

PDIP akan menggunakan Api Abadi Mrapen dari Grobogan, Jawa Tengah, saat acara pembukaan dan menempatkanya selama Rakernas.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

2 hari lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

2 hari lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut RUU MK Sisi Gelap Kekuasaan

3 hari lalu

Djarot PDIP Sebut RUU MK Sisi Gelap Kekuasaan

Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan kekhawatirannya soal RUU MK yang telah disahkan di tingkat 1 dan selangkah lagi disahkan jadi UU.

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

3 hari lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya