Kera Masuk Kampung, Dinas Pertanian: Mereka Kekurangan Makanan

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 11:42 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution menduga kera ekor panjang (Macaca fasci cularis) di Kecamatan Solear yang mengambil makanan di ladang dan rumah penduduk diduga karena kekurangan makanan. "Stok makanan dalam ekosistem berkurang atau sudah habis," kata Mawardi kepada Tempo, Rabu 30 Agustus 2017.

Menurut Mawardi, di Kabupaten Tangerang populasi primata yang hidup berkoloni ini memang ada di beberapa tempat, salah satunya di Kecamatan Solear. Perilaku kera yang selama ini menetap di hutan lalu keluar hutan dengan mendatangi rumah penduduk dan ladang, kata Mawardi, menandakan lingkungan kera sedang dalam krisis makanan. "Karena yang mereka cari makanan."

Baca: Gerombolan Monyet Meresahkan Penduduk Cisoka


Tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih meneliti perubahan perilaku puluhan kera ini sejak enam bulan terakhir.

Penduduk beberapa kampung di Kecamatan Cisoka dan Solear Kabupaten Tangerang resah lantaran ulah gerombolan monyet. Gerombolan monyet ini tidak hanya merusak ladang warga tapi juga masuk ke rumah penduduk. "Jumlahnya banyak, lebih dari 50 ekor," kata Supyani, Ketua Rukun Tetangga 22 di Kampung Solear, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang kepada Tempo, Rabu 30 Agustus 2017.

Menurut Supyani, monyet berbulu abu abu dan memiliki ekor panjang ini sudah enam bulan lebih ini masuk ke perkampungan warga. Awalnya, kata Supyani, monyet-monyet ini hanya menjarah ladang seperti pisang, singkong, buah-buahan, dan sayur sayuran." Sekarang malah masuk ke warung dan dapur untuk mengambil makanan,"katanya.

Baca:
HGB Pulau D Terbit Secepat Kilat, Pakar: Itu di Luar ...
Terbit Secepat Kilat, KPK Curiga Keluarnya HGB Pulau ...

Awalnya, kata Supyani, warga tidak begitu terganggu. Tapi semakin hari, Primata itu semakin aktif mencari makan di perkampungan. "Bukan hanya kampung kami saja yang didatangi, kampung lain juga." Menurut Supyani, monyet yang diduga berasal dari hutan kecil yang berjarak lima kilometer dari perkampungan ini juga kerap mendatangi Kampung Kamarang dan Nyompok.


JONIANSYAH HARDJONO



Advertising
Advertising

Berita terkait

Gerombolan Monyet Meresahkan Penduduk Cisoka  

30 Agustus 2017

Gerombolan Monyet Meresahkan Penduduk Cisoka  

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mengaku belum mengetahui ihwal serbuan monyet ini. "Belum tahu, selama ini tidak ada laporan."

Baca Selengkapnya

Tangerang Tandai Hewan Kurban Sehat, Ini Ciri-cirinya  

26 Agustus 2017

Tangerang Tandai Hewan Kurban Sehat, Ini Ciri-cirinya  

Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution mengatakan hewan yang sehat diberi label.

Baca Selengkapnya

Nilai Transaksi Hewan Kurban Depok Capai Rp252,7 Miliar

11 September 2016

Nilai Transaksi Hewan Kurban Depok Capai Rp252,7 Miliar

Adanya peningkatan suplai dan permintaan hewan kurban menunjukan laju pertumbuhan ekonomi warga Depok, meningkat.

Baca Selengkapnya

Air Seret, Ribuan Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam

18 Mei 2016

Air Seret, Ribuan Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam

Aliran air irigasi bendung Leuwinangka sudah tak berfungsi.

Baca Selengkapnya

Kelangkaan Pupuk dan El Nino Ancam Produksi Padi  

14 Mei 2014

Kelangkaan Pupuk dan El Nino Ancam Produksi Padi  

Dinas Pertanian Jabar mengantisipasi kemungkinan El Nino dengan menyarankan petani menanam padi dengan varietas genjah yang cepat panen.

Baca Selengkapnya

Sebagian Besar Usaha Sarang Walet di Tangerang Tak Berizin

2 Februari 2005

Sebagian Besar Usaha Sarang Walet di Tangerang Tak Berizin

Padahal usaha sarang walet selama ini bisa menghasilkan keuntungan milyaran rupiah. Ironisnya, retribusi dari usaha ini yang masuk ke kas daerah hanya 40 juta pertahun.

Baca Selengkapnya