TEMPO.CO, Bekasi - PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek mencatat pembayaran nontunai di ruas jalan tol yang dikelola perusahaan itu kini sudah mencapai 90 persen. "Kami optimis sampai akhir Oktober bisa 100 persen," kata Deputy GM Tol Collection PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Yoga Tri Anggoro, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Dari 36 gerbang di sepanjang ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, masih ada 3 yang belum bisa menerapkan 100 persen nontunai. Gerbang tol Karawang Timur bakal menerapkan pembayaran nontunai pada 24 Oktober, sedangkan di Karawang Barat, dan Cikarang Utama pada 29 Oktober.
Jumlah lalu lintas kendaraan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mencapai 600 ribu lebih setiap hari. Menurut dia, dari jumlah itu terdiri dari 80 persen merupakan golongan 1, dan 20 persen golongan 2-5. Yoga minta sopir kendaraan golongan besar tak perlu khawatir karena sulit menjangkau mesin e-toll. "Di gardu untuk kendaraan besar masih ada petugas, sopir cukup menyerahkan kartu e-money, dan akan dibantu," kata Yoga.
Pada saat ini, 70 persen gerbang tol di sejumlah kawasan industri adalah gardu multifungsi atau bisa melayani kendaraan semua golongan, dan 30 persen khusus golongan 1. Sejumlah gerbang itu misalnya di Cikarang Barat, Cibatu, Cikarang Timur. "Berbeda pada gerbang tol di luar kawasan, malah kebalikannya," kata dia.
General Manajer PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Kristianto menambahkan, sekitar 10 persen yang masih melakukan transaksi tunai ialah pengguna tol berasal dari luar daerah. "Biasanya angkutan umum, kami bekerja sama dengan bank menyediakan e-money di gerbang tol," kata dia di sela kegiatan temu pelanggan di Rest Area KM 19.
Ia meminta pengguna tol yang memanfaatkan promo penjualan uang elekronik sesuai nilai yang tertera dalam saldo. Soalnya, promo tersebut hanya sampai dengan akhir Oktober ini. Soalnya, normalnya pembeli dikenakan biaya kartu sebesar Rp 10 ribu. "Promo untuk mendukung gerakan non tunai di jalan tol," kata dia.