TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menemukan lebih dari 50 persen armada bus yang digunakan untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 tak laik jalan. “Di Terminal Pulogebang, misalnya, yang diperiksa 10 bus, yang layak tidak sampai lima,” kata Kepala Hubungan Masyarakat BPTJ, Farida Makhmud, Ahad 11 Desember 2017.
Farida menuturkan, temuan itu didapat BPTJ dari pemeriksaan bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pemeriksaan itu dimulai sejak dua pekan lalu dan berakhir pada 20 Desember mendatang. Beberapa pelanggaran yang ditemukan di antaranya ban bus yang aus dan penyapu kaca (wiper) tak berfungsi.
Farida mengatakan, wiper yang rusak membuat perjalanan bus berisiko karena bakal mengganggu pandangan pengemudi ketika hujan. Adapun bus dan angkutan lainnya yang terdeteksi rusak tak diizinkan beroperasi. Mereka baru boleh beroperasi kembali jika kerusakan sudah diperbaiki dan diperiksa oleh petugas.
Baca: BPTJ Benahi 17 Stasiun Kereta Biang Macet di Jakarta dan Depok
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang angkutan umum saat Natal dan Tahun Baru 2018 mencapai 2,4 juta orang untuk angkutan jalan; sedangkan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan 3,4 juta orang; dan angkutan kereta api 5,8 juta orang. Adapun angkutan laut diprediksi mengangkut 952 ribu orang, dan angkutan udara 7,2 juta orang.
Untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2018, Kementerian Perhubungan menyiapkan 48.790 bus, 202 kapal Ro-Ro, kereta siap operasi sebanyak 1.619 gerbong, dan cadangan 153 unit.
IMAM HAMDI