TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan mengumumkan bentuk becak listrik dalam tiga hari. Sandiaga mengatakan bentuk angkutan roda tiga yang sudah dikonversi menjadi becak listrik akan berbeda degan becak yang dikenal masyarakat Jakarta saat ini.
Namun, ia belum mau membeberkan rancangan becak listrik kepada publik saat ini. Pak Anies sudah setuju, tiga hari lagi saya umumkan hasil presentasi korporasi tentang bentuk becak listrik," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 29 Januari 2018.
Sandiaga memastikan tidak akan ada penambahan armada becak baru di Jakarta dengan adanya perubahan ini. Program yang akan berjalan adalah konversi becak di Jakarta menjadi becak listrik.
"Banyak korporasi yang tertarik dengan becak listrik, karena kendaraan ini masuk sustainable mode of transport yang sedang tren di dunia," ujar Sandiaga.
Baca: Slank Dukung Becak Hidup Lagi di Jakarta, Begini Usul Bimbim
Sekitar 500 becak di kawasan Jakarta Utara akan menjadi sasaran utama konvensi tersebut. Sehingga Sandiaga optimistis pengoperasian becak listrik tidak akan menimbulkan kemacetan karena tidak ada penambahan jumlah kendaraan. Bahkan, Sandi mengklaim kendaraan ini akan mengurangi emisi di Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana kembali melegalkan becak di DKI. Dia mengatakan kendaraan roda tiga itu dapat dijadikan transportasi lingkungan. Anies berjanji akan mengatur keberadaan becak dengan membatasi jumlah dan wilayah operasionalnya hanya di lingkungan permukiman dan tempat wisata.
Wacana tersebut kemudian menimbulkan polemik. Mantan Gubernur DKI, Sutiyoso, mengatakan, berdasarkan pengalamannya memimpin Jakarta, mengatur becak sangat sulit. Dia khawatir pelegalan becak di DKI menyebabkan penarik becak dari luar daerah hijrah ke Jakarta.