TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunnisa mengatakan, kebijakan ganjil genap di Tol Cikampek membuat jumlah pengguna KRL mengalami lonjakan. Eva menyebutkan, peningkatan jumlah penumpang berkisar 2-3 persen.
"Jumlahnya ada sekitar 1000 - 3000 penumpang, beralih ke KRL," kata Eva di Stasiun Sudirman,Jumat, 16 Maret 2018.
Eva mencontohkan, Stasiun Bekasi yang memiliki rata-rata penumpang harian sekitar 30 ribu penumpang melonjak menjadi 32 ribu penumpang. Eva mengakui tidak ada kajian khusus masyarakat beralih ke KRL.
Baca: Ganjil Genap, Penumpang Keluhkan Transjabodetabek Tak Tepat Waktu
"Tapi mungkin bisa jadi itu adalah dampak dari penerapan ganjil genap. Ya kalau memang itu terjadi itu sangat positif ya gitu," ucap dia.
Eva mengungkapkan, potensi lonjakan penumpang membuat PT KCI melakukan perpanjangan rangkaian kereta dari 8 dan 10 gerbong menjadi 12 gerbong."Itu salah satu solusi kita meningkatkan kapasitas angkut, karena untuk lintas Bekasi, perjalanan itu bisa dibilang sudah stuck ya, karenakan satu jalur dengan jarak jauh, udah padat kan, antrian terus," ujar Eva.
Untuk meningkatkan optimalisasi daya angkut KRL, KCI juga masih menunggu penyelesaian double double track."Sementara kita menunggu pembangunan double track selesai, kita lakukan pengoperasian formasi 12 itu," ujarnya.