TEMPO.CO, Jakarta - Pohon-pohon imitasi di beberapa titik di Jalan Thamrin, DKI Jakarta yang disebut-sebut menghabiskan dana sebesar Rp 8 miliar lebih dari anggaran daerah (APBD) tengah viral.
Di media sosial beredar cuplikan layar (screenshot) laman lpse.jakarta.go.id memuat angka Rp 8,1 miliar.
Dari cuplikan layar yang beredar, anggaran sebesar Rp 8,1 miliar ditujukan untuk lelang pengadaan tanaman dan bahan dekorasi dengan satuan kerja Dinas Kehutanan. Adapun pemenang lelang tersebut, berdasarkan informasi di screenshot, adalah PT Cahaya Perisai Afiyah.
Baca : Sandiaga Uno Bantah Anggaran Rp 8,1 Miliar untuk Pohon Imitasi
Komunitas pejalan kaki mengkritik tanaman yang dibeli pemerintah melalui pemenang lelang PT. Cahaya Perisai Afiyah. Walhasil, tanaman palsu yang sudah dipasang di Jalan MH. Thamrin kini terpaksa dicabut kembali.
PT. Cahaya Perisai Afiyah berkantor di Jalan Patriot Dalam Nomor 27A, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Tempo yang menyambangi kantor tersebut pada Jumat, 1 Juni 2018 sekitar pukul 10.00 WIB tampak sepi. Hanya ada seorang penjaga kantor sekaligus rumah tinggal itu.
"Bapak sudah pesan, kalau ada yang mencari, suruh bilang tidak ada, sedang di luar," kata Simanjuntak ketika ditemui wartawan. Pria yang mengaku baru enam hari menjaga rumah tersebut mengatakan, bahwa pemilik rumah keluar sejak pagi tadi. Ia tak tahu jam berapa pulangnya.
Pengurus RT setempat mengatakan, perusahaan yang berlokasi nomor 27 A pernah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta beberapa tahun silam. Setahu dia, perusahaan itu menyediakan jasa petugas kebersihan. "Setelah ada pasukan oranye waktu Pak Ahok, sudah tidak lagi," kata dia.
Pria paruh baya ini mengaku tak mengetahui nama perusahaan yang ada di kediaman Sipayung tersebut. Adapun istri dari pemilik rumah itu bekerja sebagai pegawai di rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. "Kalau masalah itu (pohon imitasi) saya tidak tahu," kata dia.