TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Bambang Prihartono, mengatakan paket kebijakan transportasi bertujuan untuk mengurangi polusi selama Asian Games 2018 berlangsung.
"Makanya itu kami menerapkan perluasan ganjil-genap dan peraturan lainnya dalam rangka menekan kadar CO2 di udara. Karena kalau polusi CO2-nya tinggi, atlet bisa komplain," ujar Bambang di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa, 26 Juni 2018.
Menurut Bambang, tidak ada kendaraan yang boleh memasuki area Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta selama pertandingan Asian Games berjalan. Tujuannya, agar para atlet tidak terganggu oleh polusi saat sedang bertanding.
Baca : Asian Games 2018, BPTJ: 204 Bus Ekstra Buat Sistem Ganjil - Genap Diperluas
Kendaraan yang hendak masuk ke area GBK pun akan diarahkan ke kantong parkir di gedung-gedung yang berada di sekitar GBK. Dengan begitu, ia berharap dapat menekan kadar polusi CO2 di sekitar GBK hingga di bawah 50 persen.
"Dari sekarang harus ditekan. Satuan milinya saya tidak hafal, tapi kita harus menekan polusi CO2 sampai di bawah 50 persen," tutur dia.
Seperti diketahui sebelumnya, BPTJ berencana menerapkan tiga kebijakan yang masuk ke dalam paket kebijakan transportasi selama Asian Games berjalan.
Salah satu kebijakannya adalah melakukan perluasan penerapan ganjil-genap hingga Jl. Benyamin Sueb, Jl. Ahmad Yani, Jl. D.I. Panjaitan, Jl. S. Parman, Jl. Rasuna Said, Jl. MT Haryono, serta Jl. Metro Pondok Indah.
Waktu penerapan ganjil genap yang semula pada pukul 06.00-10.00 dan 16.00-20.00 WIB hari Senin-Jumat, akan ditambah menjadi 06.00-21.00 WIB sepanjang Senin-Minggu.
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan tambahan sebanyak 204 unit bus Transjakarta untuk mengakomodir masyarakat yang terdampak perluasan ganji-genap. Bus tersebut akan menjemput penumpang di delapan titik kantong parkir berupa Park n Ride di sekitar area perluasan, menuju ke venue pertandingan.
Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pemanfaatan gedung sekitar venue Asian Games, khususnya di GBK, sebagai kantong parkir. Ia pun meminta masyarakat agar dapat memanfaatkan transportasi umum yang telah disediakan.
"Nanti kami akan pertebal terkait pemanfaatan gedung-gedung untuk parkir karena di GBK tidak boleh ada kendaraan. Kendaraan atlet juga di luar," ujar Andri terkait pembatasan kendaraan bermotor selama Asian Games 2018.