TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Joko Dwi Avianto berbagi cerita ihwal pembuatan karya seni instalasi bambu yang kini terpasang di area Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai ditantang Gubernur Anies Baswedan.
Menurut dia, pengerjaan instlasi dengan panjang 13 meter dan tinggi 5,5 meter itu tergolong cepat. “Pengerjaan total di lokasi hanya sepekan. Proses install-nya, lah,” kata Joko ketika dihubungi lewat telefon, Rabu, 15 Agustus 2018.
Baca : Anies Baswedan Mau Bekas JPO HI Jadi Lokasi Tetap Seni Instalasi
Awalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil Joko ke Balai Kota sekitar dua pekan lalu. Saat tiba, kata Joko, Anies langsung memberi tantangan untuk menampilkan instalasi di pusat Ibu Kota.
“Begitu saya tiba, Pak Anies langsung menyodorkan konsep dan narasi yang dia inginkan,” tutur Joko. “Ayo, saya tantang kamu buat di sini,” kata Joko menirukan perkataan Anies.
Joko pun memiliki waktu sepekan untuk menentukan konsep, serta sepekan lainnya untuk mengeksekusi karya seni instalasi di lokasi. Ia bahkan menyebut harus bekerja dari pukul 08.00-22.00 WIB agar instalasi itu terpasang tepat waktu.
Seni instalasi dari bambu karya Joko Dwi Avianto yang dipasang di wilayah Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu, 15 Agustus 2018. Tempo/Adam Prireza
Jauh sebelumnya, keduanya pernah bertemu pada akhir 2015 lalu saat Joko menampilkan karya instalasi di bagian depan Frankfurter Kunstverein, Jerman dalam rangka acara Frankfrut Bookfair 2015.
Saat itu, ia menampilkan instalasi berbentuk pohon yang terbuat dari 1.500 batang bambu jenis awitali dan betung. “Mungkin Pak Anies ingat saya dari situ,” ujar dia.
Simak :
Empat Nama Ini Bersaing Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sebelumnya, lewat akun media sosial Facebook pribadinya, Gubernur DKI Anies Baswedan memamerkan seni instalasi tersebut. Seni instalasi yang tersusun dari ribuan batang bambu itu sengaja dipasang untuk menyambut para peserta Asian Games 2018.
"Inilah bambu Indonesia. Ditanam di pedesaan, dirawat dan dipanen oleh petani kecil, dijajakan oleh pedagang mikro. Kini membentang di area tanah -salah satu- paling mahal di Republik ini," tulis Anies dalam statusnya.
Menurut Anies, kehadiran instalasi bambu itu mengirimkan pesan bahwa masih ada sisi tradisional di tengah gedung-gedung yang mengelilingi Bundaran HI. Ia pun menyebut instalasi tersebut sebagai karya yang lembut, sederhana, tapi kompleks.
ADAM PRIREZA | M JULNIS FIRMANSYAH