TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M. Ikhdan Asaad bersyukur karena perhelatan pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) berjalan lancar.
"Alhamdulillah, pasokan listrik ke GBK semalam sangat aman dan terkendali. Suplai listrik untuk kebutuhan lampu sejak awal hingga akhir acara tidak ada kendala," katanya, Ahad, 19 Agustus 2018.
Baca Juga:
Ikhdan mengatakan penggunakan tata lampu yang maksimal di Stadion GBK dan sekitarnya secara langsung menambah beban puncak listrik untuk wilayah DKI Jakarta. Meski demikian penambahan tersebut tidak signifikan dan masih sesuai dengan kapasitas listrik yang didistribusikan oleh PLN Disjaya.
"Beban puncak listrik di Jakarta rata-rata 5.000 MW. Kemarin itu naik kurang lebih 5 persen. Namun, tidak ada masalah karena suplai yang kami miliki di atas itu," katanya.
Menurut Ikhdan, alokasi penggunaan listrik pada pembukaan Asian Games memang berpusat di kawasan GBK mulai sore hingga malam hari. Untuk itu, dia menerapkan sistem keamanan berlapis untuk pasokan listrik mulai 18 Agustus-2 September. Kebijakan ini dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas dan pertandingan di masing-masing arena olah raga. Setiap venue mendapatkan listrik dari minimal dua sumber yang berbeda.
Ikhdan memberi contoh listrik ke GBK dipasok dari Gardu Distribusi Induk Senayan dan Senayan Baru. "Bila sumber utama mengalami kendala, kami bisa langsung switch ke sumber lain,” katanya. “Ini berlaku untuk semua arena olah raga, termasuk Velodrome Rawamangun, hingga Jetski dan Layar di Ancol."
Selain arena olahraga, PLN Disjaya juga telah memaksimalkan pasokan listrik ke Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Listrik di kawasan Kampung Atlet juga digunakan untuk mengaliri air yang didistribusikan PAM Jaya ke tujuh menara atau tower di sana. "Untuk pasokan listrik ke Wisma Atlet berasal dari Gardu Induk Kemayoran dan Gambir Baru," kata Ikhdan.