TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak memastikan penyebab longsor di Kampung Lodan, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu 18 November 2018. Dia menyatakan baru akan melakukan evaluasi atas pengerukan sungai-sungai dan saluran drainase di Jakarta segera setelah berkunjung ke lokasi longsor tersebut.
Baca:
Ini 5 Jurus Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta
Meski mengaku belum tahu penyebab, Anies menyalahkan fondasi tanggul di sungai Jakarta yang menurutnya tidak ditanam cukup dalam. Itu sebabnya dia menyatakan pengerukan dilakukan di bagian tengah sungai dengan hasil yang kurang efektif.
"Tapi begitu mengeruknya agak ke pinggir, potensi longsor menjadi tinggi," ujar dia Senin 19 November 2018.
Anies menyatakan telah menginstruksikan enam keluarga korban longsor segera diungsikan dan dibuatkan hunian sementara. "Ini akan menjadi bagian dari koreksi untuk lebih hati-hati di dalam kegiatan-kegiatan SDA," ujar dia.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara, Santo, mengakui longsor di Kali Ancol karena aktivitas pengerukan yang tidak pada tempatnya atau terlalu melampaui tepian kali. Sejatinya, pengerukan hanya untuk memperdalam kali mengantisipasi banjir saat musim hujan akhir tahun ini.
Baca:
Anies Baswedan Kerahkan 1.400 Relawan Cegah Hox soal Banjir
"Longsor itu terkait pengerukan yang terlalu ke pinggir," ujar Santo melalui pesan pendek pada Senin, 19 November 2018.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji, secara terpisah, mengaku sudah mengingatkan koleganya di Dinas Sumber Daya Air tentang praktik pengerukan sungai. Dia memperingatkan mengeruk jangan terlalu ke pinggir sebab bisa menyebabkan longsor.
"Kalau mengeruk terlalu ke pinggir bisa menyebabkan dinding atau turap tak kuat," katanya.