TEMPO.CO, Depok – Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Farhan Syafero, 30 tahun, di Depok, Jawa Barat, korban yang disebut tertembak dalam kerusuhan di dekat rumah pemimpin FPI (Front Pembela Islam) Rizieq Shibah, Petamburan, Jakarta Pusat. Peristiwa nahas dari rangkaian aksi 22 Mei tersebut terjadi pada Rabu dinihari, 22 Mei 2019.
Farhan merupakan warga RT 03 RW 07, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Ayah Farhan, Muhammad Safri, mengatakan Farhan berangkat ke Jakarta pada Senin malam, 20 Mei 2019, usai penetapan hasil pemilu oleh KPU.
Menurut Safri, dirinya sudah mengetahui Farhan akan berangkat ke Jakarta bersama komunitasnya di Bekasi Timur untuk mengikuti aksi 22 Mei 2019 di Kantor Bawaslu Jalan Thamrin, Jakarta.
Baca juga: Cerita Tentang Farhan Meninggal Tertembak di Rumah Rizieq Shihab
“Farhan berangkat bersama komunitasnya dari Bekasi Timur, saya tahu itu,” kata Safri ditemui Tempo, Rabu 22 Mei 2019. Pria 58 tahun ini mengaku, dirinya tidak bisa melarang anaknya. “Karena dia sudah berkeluarga, sudah punya tanggung jawab sendiri, saya nggak bisa melarang,” kata Safri.
Safri mengatakan, setelah mendengar kabar adanya kerusuhan di wilayah Jakarta, dirinya langsung mencemaskan anak kedua dari empat bersaudara tersebut. “Setelah dapat kabar dari Rumah Sakit Bhakti Kemuliaan, saya pasrahkan saja, mungkin sudah takdirnya,” ujar Safri.
Safri menolak jenazah Farhan diotopsi. Rencananya jenazah akan disemayamkan di TPU Grogol pada pukul 13.00 WIB. Farhan diduga tertembak di bagian dada saat terjadi bentrok antara massa dengan polisi di depan rumah Rizieq Shihab, Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa malam, 21 Mei 2019.
Baca juga: 99 Orang Tersangka Rusuh Petamburan, Polisi: Bukan dari Jakarta