TEMPO.CO, Jakarta - Eks pimpinan Front Pembela Islam atau FPI, Rizieq Shihab, datang ke Tempat Pemungutan Suara atau TPS pada Rabu, 14 Februari 2024. Rizieq resmi terdaftar di TPS 47 di RT01/RW04, Jalan Petamburan IV, Jakarta Pusat. Namanya bersanding bersama anak dan menantunya.
Sekitar pukul 12.30, Rizieq tiba menggunakan mobil Pajero Sport warna putih. Ia keluar dari mobil diikuti dengan anak-anaknya. Pakaiannya berwarna putih, lengkap dengan peci dan sorban yang senada. Menurut pantauan, tak ada pengawalan yang ketat. Beberapa santri terlihat menyambutnya.
Rizieq kemudian menunggu di kursi sembari nomor urutannya dipanggil. Ia menyalami petugas lalu mengecek semua lembar surat suara. Surat itu dibolak baliknya sesuai arahan petugas agar terhindar dari kerusakan atau kecurangan Pemilu. Selanjutnya, ia berada di bilik suara. Cukup lama dia di sana, hingga memasukkan satu persatu kertas sesuai dengan warna kotak.
Habib Rizieq nampak tersenyum usai mencelupkan telunjuk jarinya ke dalam tinta. Ia berharap bangsa Indonesia selalu sejahtera dan makmur. Sesuai dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia, ia ingin proses pemilu berjalan selaras dengan amanah konstitusi.
“Kami berharap bahwa Pilpres maupun Pileg di 2024 ini berjalan sesuai dengan amanah konstitusi, langsung umum bebas rahasia serta jujur dan adil,” kata dia di TPS 47, Jalan Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu, 14 Februari 2024.
Menurut dia, jika amanah konstitusi itu dijalankan maka Pemilu akan berjalan damai. Habib Rizieq mengimbau kepada masyarakat agar menghormati hasil dari Pemilu nanti. “Yang penting itu tadi luber dan jurdil. Insyaallah mudah-mudahan,” kata dia.
Disinggung soal dukungannya kepada salah satu pasangan calon, yakni paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Rizieq hanya menjawab satu kata, “Insyaallah.” Sesuai dengan prinsip luber jurdil yang sudah ia sebut, ia tak ingin berkomentar soal harapan adanya satu atau dua putaran.
Pilihan Editor: Rizieq Shihab Sudah Menonton Film Dirty Vote, Sesalkan Tiga Pakar Hukum dan Sutradaranya Dipolisikan