TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 150 orang pencari suaka asal Afganistan yang tinggal di Bogor ramai-ramai mendatangi penampungan di Gedung eks Kodim, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat. Hal itu dilakukan untuk mengejar uang bantuan dari Badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi, UNHCR, sebanyak satu juta rupiah.
"Lebih kurang 150 orang. Mereka kesini karena mereka tahu akan dapat bantuan uang satu juta," kata Iwan, salah seorang petugas Tagana di penampungan, Senin, 2 September 2019.
Iwan menuturkan pencari suaka yang datang dari Bogor rata-rata berasal dari Afganistan. Dia menyebut pencari suaka asal Bogor itu datang secara bertahap untuk memanfaatkan kesempatan pemindahan ini supaya dapat bantuan lagi.
Padahal, kata dia, pencari suaka yang di Bogor sudah ada tempat tinggal dan lebih mapan.
Husain pencari suaka yang pindah dari Bogor, mengaku saat ini sangat membutuhkan bantuan UNHCR.
"Saya pindah dari Bogor, karena sudah tidak dapat kiriman dari teman di Australia. Makanya saya pindah kesini (Kalideres) biar di bantu UNHCR," kata dia di penampungan.
Pencari suaka asal Afganistan itu mengaku sebelumnya mendapatkan kiriman dari temannya yang tinggal di Australia. Dia menyebut setiap bulan mendapatkan kiriman sebanyak Rp 1.5 juta. Karena sudah tidak mendapatkan bantuan lagi, dia berharap UNHCR bisa membantunya.
Berdaasarkan pantauan Tempo, pemindahan pencari suaka dri Gedung eks Kodim masih dilakukan oleh pihak UNHCR didepan penampungan. Pencari suaka di panggil secara bergantian untuk menyesuaikan data mereka.
Sebelumnya ratusan pencari suaka itu ramai-ramai menolak untuk di pindahkan. Mereka berteriak meminta keadilan dan tempat tinggal kepada pihak UNHCR yang berada di lokasi.
"We want justice, we need shelter. Justice, justice, justice," teriak para pencari suaka berkali-kali.