Gagal pada percobaan pertama, Aulia lantas meminta RD untuk mencari senjata api plus eksekutor untuk menghabisi nyawa Pupung.
Upayanya pun kembali gagal. Kali ini karena dia tak memiliki dana yang cukup. Eksekutor plus senjata api yang ditawarkan RD membuat Aulia harus mengeluarkan dana sebesar Rp 50 juta, namun dia hanya memiliki uang sebesar Rp 35 juta.
Dua kali gagal ternyata tak membuat pikiran jahat menghilang dari benak Aulia. Dia lantas meminta RD untuk mencarikan pembunuh bayaran.
RD menelepon dua orang kenalannya asal Lampung, yakni Muhammad Nursahid alias Sugeng (34) dan Agus Kusmawanto (24). Keduanya diiming-imingi bayaran Rp 200 juta untuk membunuh Pupung dan Dana.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Suyudi menyatakan bahwa Aulia, Sung dan Agus merencanakan pembunuhan itu di halaman parkir Tower Mawar Apartemen Kalibata City pada 22 Agustus 2019, tempat kontrakan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert (25), keponakan Aulia yang juga diketahui ikut dalam rencana jahat itu.
Ide untuk memberi racun dalam minuman jus buah muncul karena Aulia mengetahui kebiasaan suaminya. "Edi memang setiap hari minum jus," kata Suyudi.