TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal ramainya pembicaraan masalah banjir Jakarta yang menyinggung namanya di lini masa media sosial. Nama Anies bercokol di urutan pertama di Twitter, dari analisa Drone Emprit dalam sepekan saat ibu kota mulai diterjang banjir pada Rabu, 1 Januari 2020.
Anies mengatakan pemerintah harus bekerja menggunakan kenyataan atau fakta, bukan memfokuskan pada percakapan di media sosial. "Karena percakapan bisa naik turun dan bisa positif negatif," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 9 Januari. 2020.
Berdasarkan analisa Drone Emprit di Twitter, ada sejumlah tokoh yang ramai diperbincangkan selama tujuh hari terakhir. Mereka di antaranya, Anies dengan jumlah percakapan mencapai 961 ribu, Jokowi (404 ribu), Ridwan Kamil (66 ribu), Ganjar Pranowo (53 ribu), Mahfud MD (13 ribu), Megawati (3,4 ribu) dan Khofifah (1,5 ribu).
Anies mengatakan dirinya fokus bekerja untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik dan warga terlindungi setelah terjadinya banjir. Menurut Anies, terjangan banjir di ibu kota, memang membuat terjadinya percakapan di media sosial. "Jadi ada percakapan, ada kenyataan. Saya fokus pada kenyataan," kata Anies.
Menurut Anies, kenyataannya di Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa. Misalnya di kawasan Pulau Jawa bagian barat mulai dari Bekasi, Jawa Barat, hingga Lebak, Banten, yang terkena dampak cuaca baik banjir dan longsor.
Namun, sayangnya, kata Anies, tidak semua wilayah yang terkena bencana dapat perhatian dalam percakapan itu. Padahal, kata Anies, beberapa kejadian seperti jembatan yang hilang di banyak tempat, kantor tutup, mal tutup, rumah longsor, gedung hilang dan jalan rusak tidak terjadi di Jakarta.
"Bundaran HI ketutup (banjir) tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya (tentang Jakarta di media sosial) tinggi," ujarnya. "Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan."
Anies mengatakan bakal fokus bekerja di Jakarta, untuk memastikan semua fasilitas berjalan baik pasca banjir kemarin. "Semua personel kami, semua sumber daya kami, itu digunakan untuk memastikan Jakarta berfungsi lagi dengan cepat. Dan alhamdulillah itu kejadian," tuturnya.