TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) akibat virus Corona di Jakarta mencapai 10 persen. Angka itu disebut dua kali lebih besar dari angka kasus Corona secara global.
"Case fatality rate-nya 10 persen. Angka itu dua kali lipat dibandingkan angka rata rata global, jadi angka global 4,4 persen. Ini sangat mengkhawatirkan," ujar Anies saat rapat daring bersama Wakil Presiden RI, Kamis, 2 April 2020.
Gubernur Anies menyatakan data terbaru di Jakarta jumlah korban meningal akibat Covid-19 sudah mencapai 90 orang. Lalu pasien yang sembuh ada 53 orang. Sedangkan 885 pasien positif Corona dengan rincian 561 pasien dirawat di rumah sakit dan 181 menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, kata Anies, berdasarkan data pemakaman sejak 6 Maret hingga Kamis, 2 April 2020 tercatat ada 401 jenazah dimakamkan dengan standar prosedur penanganan Covid-19. "Sebagian dari yang terkena Covid-19 ini belum tuntas proses pengetesannya. Karena belum tuntas, lalu meninggal maka tidak bisa secara resmi disebut sebagai pasien Covid-19 karena hasil tes sebelum keluar," ujarnya.
Anies menyebutkan untuk Kamis ini saja ada 38 jenazah dikuburkan dengan protap Covid-19. Hal ini, tuturnya, menggambarkan kondisi Jakarta sangat mengkhawatirkan.
TAUFIQ SIDDIQ