TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah kembali ke kediamannya setelah dinyatakan sehat secara klinis dari paparan Covid-19 oleh tim dokter RSUD Bogor.
Ia kini menjalani isolasi mandiri di rumah pribadinya Pendopo 6, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur sejak Sabtu, 11 April 2020.
Bima Arya berkisah, pada hari pertama di rumah, ia melakukan aktivitas sama seperti warga lainnya, yaitu berjemur, olahraga dan senam.
Bima menyebut melakukan semuanya sendiri, karena tidak boleh berdekatan dengan yang lain. Sekalipun ada yang menemani, tetap dengan jarak yang berjauhan.
"Setelah itu, kembali ke kamar melayani interview dari kawan-kawan media via video conference dan telepon," kata Bima kepada Tempo, Ahad, 12 April 2020.
Bima mengatakan selain media, beberapa pejabat Pemkot ada yang meminta arahan dan menanyakan apakah hendak bergabung dalam rapat persiapan pembatasan sosial berskala besar yang segera diterapkan di Bogor. Namun, kata Bima, hal itu dia serahkan kepada Wakil Wali Kota Dedie Rachim selaku Pelaksana Tugas Wali Kota.
Bima menyebut ia kini masih fokus dalam konsentrasi pemulihan dirinya secara maksimal. "Saya hanya menerima update saja secara garis besar, sepenuhnya saya serahkan kepada kang Dedie Rachim," ucap Bima.
Menjalani isolasi mandiri di rumah sedikitnya 14 hari, Bima mengatakan hanya mengisolasi diri di kamar sendiri dan tidak ada interaksi dengan yang lain.
Bahkan Bima menyebut untuk kebutuhan makanan pun, teknisnya diantarkan di depan kamar, lalu dia ambil dan menyimpan untuk diambil kembali.
Bima mengatakan, untuk pengecekan kesehatan, tidak ada dokter yang datang ke rumahnya. Sebab, secara klinis ia sudah dinyatakan sehat dan stabil.
Kecuali dalam masa isolasi mandiri tersebut ada gejala yang dirasakan olehnya seperti pada awal ia dinyatakan positif Covid-19. "Baru saya laporkan ke dokter atau tenaga medis," kata Bima.
Bima menceritakan, ada perbedaan antara saat diisolasi di rumah sakit dengan di rumahnya sekarang.
Kalau di rumah sakit, kata Bima, dokter selalu berkunjung, baik itu dokter paru atau dokter lainnya.
Bima mengatakan selama menjalani isolasi di RSUD dalam sehari dia dicek 5 kali oleh perawat, antara lain cek tensi darah, suhu tubuh dan lainnya.
"Pengecekan intensif itu dilakukan di pekan pertama seperti itu terus-terusan," ujar Bima.
Lalu, kata dia, pada pekan kedua, baru diperbolehkan untuk ke balkon rumah sakit untuk berjemur dan balik lagi ke kamar. "Gitu aja setiap hari selama isolasi di rumah sakit mah," kata Bima.
Kini Bima mengaku lebih rileks dan nyaman bahkan bisa lebih cepat dalam penyembuhan dirinya. Sebab, menurut Bima kalau di rumah sakit dia terbatas hanya kamar mandi, balkon tempat tidur dan puasa medsos. Semua ia lakukan untuk konsentrasi kesembuhan.
Sedangkan di rumah, ia masih bisa mengintip aktivitas anak istri, bisa lihat sawah di sebelah rumahnya, bisa keluar sebentar untuk berjemur dengan pemandangan lain.
"Kalau di rumah kan ada keluarga, maka di hari pertama ini saya sangat rileks dalam isolasi mandiri di rumah," kata Bima.
Adapun untuk memastikan dia sehat dan bisa dinyatakan sembuh dari positif Covid-19, Bima mengatakan akan kembali menjalani beberapa tes kesehatan. Rencananya akan dia lakukan pada Rabu atau Kamis pekan ini. "Tes Swab dan PCR untuk memastikan saya sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala," ujar Bima.