TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengingatkan Gubernur Anies Baswedan untuk mengevaluasi penerapan PSBB sebelum diperpanjang. Menurut dia, PSBB tidak efektif menekan penularan virus corona bila masih banyak warga berkeliaran di luar rumah.
"Dievaluasi secara ketat dan menyeluruh sehingga ketika PSBB diperpanjang lebih efektif lagi," kata Suhaimi saat dihubungi, Jumat, 17 April 2020.
Menurut dia, masih ada beberapa orang berkeliaran ke jalanan Ibu Kota saat masa PSBB Jakarta. Suhaimi menceritakan pemantauannya di hari pertama PSBB pada 10 April 2020. Kala itu, tutur dia, sejumlah warga berkumpul di pinggiran jalan untuk sekadar nongkrong.
Dia meminta agar warga turut disiplin dengan menjalankan kebijakan pemerintah DKI. Sebab, PSBB bakal percuma apabila warga tetap berkeliaran di luar rumah.
"Kalau misalnya (PSBB) diterapkan tapi orang masih bergerak ke sana kemari akhirnya tidak efektifnya karena orang masih lalu lalang," jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Suhaimi juga menyoroti peran kelurahan serta RT/RW agar aktif membantu pemerintah menangani wabah Covid-19. Begitu juga dengan aparat keamanan, lanjut dia, agar menertibkan kerumunan orang selama PSBB Jakarta ini.
"Itu juga harus diatur bagaimana supaya (PSBB) efektif betul. Misalnya 2 pekan sepi tapi kemudian selesai gitu loh," ujar dia.
PSBB Jakarta berlaku selama 14 hari dan bisa diperpanjang. Dalam keterangan pers Kamis kemarin, Anies menyampaikan hampir pasti akan memperpanjang PSBB Jakarta. Sebab, belum ada penurunan jumlah warga yang terinfeksi virus corona hingga sepekan masa pembatasan.