TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan menceritakan proses Pemerintah Provinsi DKI dalam meningkatkan kapasitas tes Covid-19. Menurut dia apa yang telah dicapai DKI saat ini bukanlah hal mudah.
"Meningkatkan testing bukan hal yang mudah, kita di DKI bersyukur sekarang bisa sampai 40 ribu tes per minggu," ujar Anies dalam diskusi virtual ABC Indonesia, Jumat, 21 Agustus 2020.
Anies menyebutkan Pemerintah DKI mulai serius untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 sejak akhir Maret lalu. Dimulai dengan mengembangkan laboratorium agar bisa mendapatkan izin untuk melakukan tes. Pada saat itu lembaga yang baru diizinkan untuk melakukan tes adalah Kementerian Kesehatan.
Selain itu, kata Anies dalam menambah jumlah kapasitas tes Covid-19 juga dibutuhkan sumber daya manusia, yaitu tenaga medis baik yang bertugas memeriksa di laboratorium dan petugas di lapangan yang akan mengambil sampel warga-warga yang diduga terjangkit Covid -19. Para tenaga medis tersebut harus dibekali kemampuan sebelum bertugas.
Baca juga: Pergub Baru Anies Atur Denda Uang untuk Resto tapi PKL Tidak
Anies menambahkan kemampuan tenaga medis bukan hanya tentang prosedur penanganan tetapi juga keamanan. "Bukan hanya kemampuan testing tapi juga safety, karena kita tidak ingin tenaga medis kita ikut terpapar saat bertugas," ujarnya.
Anies menyatakan untuk saat ini Pemprov DKI dalam sehari bisa melakukan 4 ribu tes PCR. Secara kumulatif kata dia, kapasitas di Jakarta sekitar 10 ribu, separuhnya dikelola oleh Pemerintah DKI dan diprioritaskan untuk mencari kasus yang belum ditemukan, sedangkan sisanya 5 ribu tes dikelola oleh pihak swasta.
Anies menyebutkan kapasitas testing yang tinggi juga harus dibarengi dengan kemampuan melacak dan mendeteksi kasus baru, agar dengan jumlah tes yang banyak maka warga yang akan selamat dari bahaya Covid-19 lebih banyak. "Usaha kita memisahkan yang terpapar dan yang tidak, bukan semata-mata menunggu di rumah sakit tapi mencari orang yang berada di luar sana yang sudah terpapar tapi tidak menyadari," ujarnya.
Menurut Anies, dengan jumlah kapasitas tes yang tinggi pemerintah bisa mengetahui kondisi pandemi yang sedang dihadapi, dan bisa menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan. "Dengan kepasitas itu kita punya data yang cukup lengkap memberi tingkat keyakinan atas kondisi wabah di Jakarta," ujarnya.