Siska mengatakan,total pemeriksaan tes Covid-19 di Jawa Barat menembus 585.598 pemeriksaan sampel. Terdiri dari pemeriksaan dengan Rapid Test sebanyak 297.579 sampel, dan 288.019 pemeriksaan PCR.
Kepala Seksi Pemberdayaan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Dendi Hermandi mengatakan, pemantauan penegakan protokol kesehatan di industri dilakukan lewat aplikasi SINAS (Sistem Informasi Industri Nasional). “Melalui SINAS semua perusahaan-perusahaan yang memiliki IOMKI, atau Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri, mereka harus melaporkan secara periodik per minggu berkaitan dengan protokol kesehatannya. Dari sana kita melakukan pemantauan,” kata dia, Selasa.
Dendi mengatakan total terdapat 5.585 industri di Jawa Barat yang mengantungi IOMKI agar bisa beroperasi di masa pandemi Covid-19. Sejumlah perusahaan di kawasan industri melaporkan pekerjanya terpapar Covid-19.
“Ada beberapa perusahaan di kawasan industri yaitu di MM2100, Deltamas, dan Jababeka, namun ketika kami melakukan investigasi ke sana, dari tim Disperindag, salah satu perusahaan sempat diututup karena penyebarannya tidak sektoral, jadi menyebar. Kebetulan orang pertama yang terpapar itu mobilitasnya tinggi, sehingga ditutup sementara,” kata dia.
Menurut dia sementara lainnya akhirnya diputuskan masih boleh beroperasi karena ditemukan hanya kasuistik. “Kenapa ada yang terinformasikan Covid tapi tidak dilakukan penutupan secara wilayah industrinya, karena dia tersebar pada satu line produksi. Setelah dilakukan PCR pada selulruh pegawai ternyata hanya tersebar di 1 line produksi, sehingga yang ditutup hanya 1 line produksi itu saja,” kata dia.
Ia mengatakan ada sejumlah perbaikan protokol pencegahan Covid-019 yang diminta dilakukan pada seluruh industri dengan temuan klaster industri tersebut. Diantaranya larangan penyediaan smoking area, penyajian makanan bagi pekerja dengan nasi kotak, hingga meminta industri menyediakan fasilitas isolasi mandiri.
“Kawasan industri diharapkan dia membuat fasilitas isolasi mandiri ada di kawasan industri, karena fasilitas untuk isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah itu terbatas, dan sudah penuh,” kata dia.