Dari sejumlah tes tersebut, ditemukan 49.837 kasus. Artinya, positivity rate atau tingkat kasus positif Jakarta hingga saat ini adalah 7,0 perseb, atau lebih rendah dari positivity rate nasional sebesar 14 persen.
Sejak PSBB Transisi diberlakukan pada Juni, kata dia, jumlah tes Jakarta secara konsisten melebihi standard WHO hingga lebih dari 5 kali lipat. "Puskesmas secara rutin juga melakukan active case finding ke masyarakat, dan juga meningkatkan tracing."
Saat ini tingkat tracing Jakarta adalah enam. Artinya setiap satu kasus positif terdapat enam orang yang kontak eratnya dilacak. "Ini baru masuk level moderat dan Jakarta akan terus meningkatkan kapasitas tracing," ucapnya.
Adapun kapasitas treatment atau isolasi juga akan ditingkatkan. Selain menambah jumlah tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19, saat ini Pemprov sedang dalam proses mengubah beberapa RSUD menjadi rumah sakit khusus Covid-19. "Untuk tahap awal, RSUD Pasar Minggu dan RSUD Cengkareng akan kita ubah menjadi RS khusus COVID," ujar Gubernur Anies lebih lanjut."
Selain itu, Pemprov DKI juga telah menambah tenaga medis dan tenaga penunjang kesehatan sebanyak 1.174 orang. Anies mengatakan kapasitas fasilitas kesehatan yang meningkat akan diiringi dengan peningkatan tenaga kesehatan baru sekaligus perlindungan atas mereka.
Pemprov DKI saat ini telah memfasilitasi mereka dengan menyediakan penginapan khusus tenaga kesehatan penanganan Covid-19 dan kendaraan untuk mobilitas ke tempat mereka masing-masing melakukan pengabdian.
Baca juga: Tarik Rem Darurat, Anies Ungkap Kapasitas Rumah Sakit di Fase Kritis
"Kemudian, dengan kembali berlakunya PSBB, maka pemerintah berkewajiban memberikan dukungan bantuan sosial kepada masyarakat yang paling rentan terdampak," ujarnya.
Pemprov DKI bersama dengan Kementerian Sosial akan terus memberikan bantuan sosial kepada keluarga rentan di Jakarta yang selama ini telah menjadi penerima. "Detailnya akan segera kami umumkan," tuturnya.
IMAM HAMDI