TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat yang terjadi di kawasan hulu Ciliwung menyebabkan aliran sungai itu meninggi.
Bahkan hanya dalam hitungan belasan menit Tinggi Muka Air atau TMA di Bendung Katulampa mencapai titik 250 cm alias siaga 1.
Kepala Sub Koordinator Katulampa, Andi Sudirman, membenarkan hal tersebut. Andi menyebut pukul 17.00 pertama hujan TMA masih 0 cm, 50 menit kemudian naik ke 40 cm atau siaga 4. Hanya bertahan 5 menit, TMA masuk ke siaga 3 dengan tinggi 120 Cm. "Tadi di (TMA) Cipayung air sudah 260, ke Katulampa terus bergeser naik," kata Andi dikonfirmasi Tempo, Senin 21 September 2020.
Andi mengatakan kronologi kenaikan air memang begitu cepat, padahal kondisi curah hujan di Kota Bogor hanya gerimis. Kenaikan air terus terjadi, pada pukul 18.04 TMA berubah ke siaga 2 dengan tinggi 200 cm. Kemudian selang tujuh menit kemudian air naik ke 220 cm dan puncaknya, pada pukul 18.18 WIB kenaikan air mencapai titik teratas hingga 240 cm. "Tidak menunggu lama air naik ke 250 cm atau siaga 1. Kini pukul 18.34 hujan dipuncak mereda, TMA turun lagi ke 240 cm, tapi tetap siaga 1," kata Andi.
Andi meminta warga di 13 kelurahan Kota Bogor yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung waspada. Wilayah itu antara lain, Sindangrasa, Tajur, Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Tanah Sareal, Bantarjati, Cibuluh, Kedung Badak, Sukaresmi dan Kedung Halang.
Ia juga memperingatkan agar warga bantaran Ciliwung di wilayah Jakarta waspada banjir.
"Prediksi air sampai ke wilayah DKI Jakarta, sekira 12 jam dari sekarang, berarti bisa besok subuh ke pagi," kata Andi sambil mengatakan sudah melakukan upaya penyebaran informasi kepada masyarakat melalui pelbagai media.