Selain itu, ia meminta pemerintah menunda penyelenggaraan pemilihan kepalada daerah tahun ini karena berpotensi tinggi meningkatkan penularan SARS-CoV 2. Menurut Ari, jika kebijakan pemerintah tidak mendukung pengendalian wabah ini, maka pandemi bakal semakin lama berakhir.
"Hentikan kegiatan yang berpotensi tinggi menambah pasien Covid-19. Penanganan Covid-19 di Indonesia sudah jeblok jadi harus ada pengetatan luar biasa. Bukan membiarkan potensi kerumunan massa pada saat pilkada," ujarnya kembali menegaskan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pemerintah telah mengantisipasi terjadinya burnout terhadap tenaga kesehatan. Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk para tenaga kesehatan seperti menyediakan akomodasi untuk tempat beristirahat, dan menyiapkan tim psikososial untuk membantu konseling mereka.
"Tim psikososial kami siapkan 15 orang untuk mendampingi tenaga kesehatan yang membutuhkan," ujarnya. "Selain itu, di setiap puskesmas dan rumah sakit yang kami miliki juga ada psikolog yang siap membantu."
Widyastuti menuturkan pemerintah pun telah berupaya mengatur jam kerja tenaga kesehatan agar mereka tidak kelelahan. Selain itu, pemerintah melatih tenaga kesehatan non Covid-19 agar siap membantu saat dibutuhkan. "Kalau ada yang sakit tenaga non Covid-19 siap diperbantukan. Karena mereka sudah mengikuti on job training."
Pemerintah DKI, lanjut Widyastuti, juga telah merekrut 1.173 tenaga kesehatan tambahan untuk masa kerja September hingga Desember. "Dengan jumlah tenaga yang lebih banyak maka bisa ada redistribusi dan refungsi SDM (sumber daya manusia) di rumah sakit."
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pemerintah harus berusaha menekan penularan wabah untuk meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan. Sebabnya, semakin tinggi penularan bakal berimbas terhadap kemampuan rumah sakit dan tenaga kesehatan yang menanganinya. "Mereka bisa kolaps," ujarnya.
Kelelahan mental pun bakal terus menghantui para tenaga kesehatan jika pasien Covid-19 terus bertambah. Menurut dia, seberapa pun penambahan fasilitas dan tenaga kesehatan tidak cukup untuk menangani wabah ini. Yang harus dilakukan adalah menekan penularan virus ini.
"Sekarang sudah terlihat. Meski rumah sakit terus menambah fasilitas isolasi dan ICU tetap saja semuanya hampir full karena pasien terus bertambah," ujarnya. "Yang harus dilakukan adalah perketat pembatasan untuk menyelamatkan nyawa warga dan tenaga kesehatan yang sudah berkorban."