TEMPO.CO, Jakarta - Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke kawasan permukiman warga di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat pada Selasa malam, 13 Oktober 2020. Ketua RT 02 RW 01 Kwitang, Syahruddin mengatakan peristiwa ini terjadi mulai sekitar pukul 19.30 WIB.
Syahruddin mengatakan ketika itu para demonstran aksi 1310 memang masuk ke kawasan tersebut dari arah Jalan Kramat Kwitang. Polisi lantas memberondong dengan gas air mata dan peluru karet.
"Mereka menembak bukan ke atas (udara) lagi, tapi ke arah rumah warga," kata Syahruddin ketika ditemui Tempo pada Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.
Melalui pengeras suara musala, Syahruddin sempat meminta demonstran tak masuk ke arah kampung. Ia mengatakan menghormati para demonstran, tetapi tak ingin warganya menjadi sasaran penembakan gas air mata oleh aparat.
"Kepada para pendemo, kami menghormati, tapi mohon kesadarannya karena imbas tembakan gas air mata ke warga," kata Syahruddin bercerita.