TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengingatkan kasus Covid-19 Jakarta sulit melandai. Hal itu mengingat Jakarta merupakan kota terbuka dan banyak orang dari pelbagai daerah yang beraktivitas.
"Kita butuh sinergis dengan Bogor, Bekasi, Tangerang, ini paling sulit," kata dia saat dihubungi, Kamis, 29 Oktober 2020.
Sayangnya, Pandu menilai, ego wilayah menghambat kerja sama Jakarta dengan daerah penyangga. Menurut dia, kepala daerah Jabodetabek bergerak masing-masing menangani pandemi Covid-19.
"Masing-masing punya ego wilayah," ujar dia.
Baca juga : Epidemiolog Sebut Kasus Covid-19 Landai Meski PSBB Longgar: Kuncinya Patuh 3M
Untuk itu, seharusnya pemerintah pusat berperan aktif mengomando daerah-daerah. Pandu berujar sedari dulu telah mengingatkan agar penanganan Covid-19 dipimpin pemerintah pusat.
"Karena kalau pemerintah pusat yang ngomong 'ayo semua bersinergi', jalan. Ini kan enggak," ucapnya.
Jumlah pasien positif Covid-19 Jakarta terus menanjak hingga kini, meski penambahan hariannya tak lagi tembus seribu orang. Belakangan ini penambahan kasus berkisar 700-900 orang per hari.
Total kasus Covid-19 Ibu Kota per 29 Oktober tercatat 104.235 dengan rincian 10.775 orang masih diisolasi, 2.225 meninggal, dan 91.235 sembuh. Persentase pasien positif atau positivity rate Covid-19 Jakarta secara total 8,4 persen.