Karenanya, kata Sarman, pengusaha mengharapkan sejak awal bisa ditentukan lokasi yang bisa dijadikan usaha di sekitar stadion seperti tempat makanan dan minuman, sarana dan prasarana olah raga dan tempat wisata olahraga, bukan hanya di dalam kawasan, tapi juga di luar kawasan.
Kemudian, lanjut dia, harus juga dimatangkan rencana penyediaan transportasi umum yang mumpuni untuk menunjang akses dari dan ke stadion yang akan menjadi ikon baru Jakarta tersebut, selain menyediakan sarana parkir yang mumpuni.
"Kami juga berharap di stadion itu dibangun titik tempat orang berfoto, ini bisa jadi daya tarik sekaligus mempromosikan stadion itu lewat tempat orang berfoto, karena itu akan beredar di medsos dan akan menambah animo orang ke sana," ucapnya.
Kendati demikian, kata Sarman, pembangunan stadion JIS juga harus dirasakan dampak ekonominya oleh masyarakat sekitar dengan membuatkan fasilitas-fasilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikhususkan bagi warga sekitar.
"Harus ada pengelompokan untuk menengah atas dan juga UMKM yang lebih baik diberikan pada warga sekitar semisal warung makanan dan minuman ringan, termasuk pembuatan dan penjualan suvenir olah raga itu berikan saja ke masyarakat sekitar," ucapnya.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat progres pembangunan fisik proyek JIS sudah mencapai 38,69 persen sampai dengan pekan ke-66 yang pencapaian pembangunan fisiknya meliputi perakitan rangka atap serta penanaman rumput jenis hibrida di dua lapangan latihan.
Jakpro telah merampungkan pembuatan konstruksi untuk akomodasi termasuk pekerjaan struktur atas, mulai dari kolom lantai-lantai di area tribun, begitu juga dengan kolom-kolom utama dan penyangga utama.
Investasi JIS total sekitar Rp 4,08 triliun itu, dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi dengan kapasitas tampung penonton mencapai 82.000 orang.
ANTARA