TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi pada 28-29 Januari 2021 sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta, akan mengalami peningkatan intensitas hujan akibat dinamika atmosfer yang tidak stabil.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan Ibu Kota masuk dalam salah satu wilayah yang berpotensi dilanda banjir.
“Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, selama 2 hari ke depan (tanggal 28-29 Januari 2021) potensi dampak dengan status Siaga,” kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Jakarta Diperkirakan Hujan Lebat, BPBD DKI: Siapkan Segala Sesuatunya
Selain DKI Jakarta, wilayah lain yang berstatus siaga banjir pada periode tersebut adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, serta Papua Barat. Pada periode 28-29 Januari sejumlah wilayah itu berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” tutur Guswanto.
Selain akibat dinamika atmosfer, cuaca ekstrem itu juga diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia. Munculnya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara juga mendorong terbentuknya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi.
Akibatnya, BMKG mengingatkan, potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia pun meningkat. Mengingat saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dengan puncak pada Januari dan Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.
“Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan,” kata Guswanto.