TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga melihat Gubernur DKI Anies Baswedan belum mempertimbangkan pembangunan jembatan penyeberangan orang atau JPO dari segi prioritas. Menurut dia, Pemerintah DKI hanya mengutamakan mempercantik/beautifikasi tampilan jembatan.
"Masyarakat umum dapat menilai sendiri," kata Nirwono melalui pesan singkatnya, Kamis, 11 Maret 202. "Apalagi hanya sekadar instagramable."
Pembangunan JPO, menurut dia, lebih difokuskan ke kawasan bisnis dan pusat kota seperti Jalan Jenderal Sudirman-M.H. Thamrin. Padahal, menurut dia lagi, jembatan di kawasan segitiga emas itu masih kategori hijau.
Baca juga: Ini Rancangan Anies Ihwal Konsep JPO Sudirman untuk Mengenang Nakes Covid-19
"Artinya dalam keadaan bagus terawat baik dan masih aman digunakan," ujarnya.
Revitalisasi JPO, kata dia, harus diprioritaskan yang masuk kategori merah karena menyangkut keselamatan dan keamanan pejalan kaki atau penyebrang dan pengendara yang melintas di bawahnya.
"Jadi bukan JPO yang masuk kategori hijau. Keselamatan dan keamanan pengguna JPO lebih utama ketimbang beautifikasi."
Saat ini, Anies Baswedan berencana melakukan revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Sudirman Tahap 2. JPO yang terletak di Jalan Sudirman - Karet itu nantinya juga akan didedikasikan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan tenaga medis dalam menangani pandemi virus Covid-19.
Melalui akun Facebook Dinas Bina Marga DKI Jakarta, dipamerkan konsep revitalisasi JPO yang akan dibuat kekinian itu.
"JPO dibangun dengan konsep modern dilengkapi anjungan bertema Kapal Pinisi. JPO ini hadir dengan fasilitas Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) dan Anjungan Pandang Jakarta," tulis akun Binamarga DKI Jakarta pada Rabu, 10 Maret 2021.
JPO ini bakal dibangun Anies Baswedan dengan konsep tanpa atap. Sebelumnya juga Anies mencopot atap JPO di Jalan Sudirman dan kemudian menjadi kontroversi.
IMAM HAMDI | ZULNIS FIRMANSYAH