Jakarta - Dokter dari organisasi MER-C, Tonggo Meaty Fransisca menjelaskan alasannya melakukan tes swab PCR kepada Rizieq Shihab tanpa pendampingan dari Satgas Covid-19 Bogor. Menurut Tonggo, Satgas Covid-19 Kota Bogor berjanji akan datang ke RS Ummi setelah salat Jumat, 27 November 2020. Namun, tim utusan Wali Kota Bogor Bima Arya itu tak kunjung datang hingga salat jumat usai.
Hanif Alatas, menantu Rizieq menyampaikan bahwa mertuanya sudah menunggu sejak pukul 10.00. "Jadi enggak mungkin kami tunggu lagi, apalagi kami harus menyerahkan hasilnya segera, khawatir nanti tutup," kata Meaty di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 21 April 2021.
Mendengar ucapan Hanif, Meaty memutuskan melakukan tes swab kepada Rizieq. "Saya pikir Satgas Covid-19 akan datang. Tapi setelah melakukannya pun Satgas enggak datang-datang."
Dalam dakwaan jaksa penuntut umum disebutkan, semula Bima Arya awalnya menerima pesan dari Direktur RS Ummi, Andi Tatat bahwa Rizieq dirawat di tempatnya dan diduga Covid-19. Atas informasi itu, Bima memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor berkoordinasi dengan Andi Tatat untuk melaksanakan tes PCR kepada Rizieq.
Dalam dakwaan disebutkan, utusan Satgas bernama Johan Musali dan Ferro Supacua datang ke RS Ummi pada Jumat, 27 November 2020 pukul 14:30. Namun saat di sana, mereka diberitahu bahwa Rizieq sudah dites PCR.
Keesokan harinya, Bima Arya dan rombongan datang ke RS Ummi. Menantu Rizieq Shihab, Hanif mengatakan bahwa mertuanya sudah dites oleh Mer-C dan tak berkenan menjalani tes yang akan dilakukan oleh Satgas Covid-19. Kejadian ini kemudian berujung laporan polisi yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bogor.
Baca: Keterangan Dirut RS Ummi Rizieq Shihab Tak Covid-19, Bertentangan dengan CT Scan