TEMPO.CO, Bogor - Klaster Covid-19 di Perumahan Griya Melati bertambah menjadi 90 kasus pada Jumat, 28 Mei 2021. Namun Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno optimistis karena ada satu warga yang telah sembuh.
“Satu sembuh, ada 3 mendekati tapi masih harus melakukan isolasi mandiri dulu hingga dipastikan tidak ada kendala pada tubuhnya,” kata Sri kepada Tempo, Sabtu 29 Mei 2021.
Hampir semua warga perumahan Griya Melati yang positif Covid-19 masih diisolasi di pusat isolasi BPKP Ciawi. Hanya satu yang dirawat di rumah sakit.
Menurut Sri, pada Kamis lalu tercatat ada 85 warga perumahan di Bubulak Kota Bogor itu yang positif Covid-19. Hari berikutnya, Dinas Kesehatan kembali melakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) terhadap 34 sampel.
“Hasilnya diketahui nambah lima, jadi total 90. Tambahan itu berasal dari warga yang belum di-PCR,” ucap Sri.
Berdasarkan hasil tracing dan tes swab yang dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor, jumlah warga Griya Melati yang menjalani Swab PCR hingga 28 Mei mencapai 449 orang. Hingga kini masih diberlakukan karantina di perumahan itu.
Selain melakukan tracing di perumahan Griya Melati, Dinas Kesehatan juga melakukan test swab PCR di Pusat Isolasi BPKP Ciawi. “Kalau yang dites di BPKP, tambahannya ada tiga,” kata Sri.
Klaster Covid-19 di Perumahan Griya Melati itu membuat Wali Kota Bogor Bima Arya khawatir. Penyebaran virus corona pada klaster itu sangat cepat. Pada 14 Mei baru ada satu kasus Covid-19, namun bertambah menjadi 46 kasus pada 23 Mei. Klaster Covid-19 itu bertambah hampir dua kali lipat menjadi 90 kasus pada 28 Mei 2021.
M.A MURTADHO
Baca juga: Bima Arya Minta Menkes Selidiki Klaster Covid-19 Perumahan Griya Melati Bogor