Menurut Adi, Anies ingin menunjukkan dirinya tak dapat diintervensi ataupun disetir lewat kritik-kritik dari fraksi partai politik yang beroposisi dengannyadi DPRD DKI.
“Anies Baswedan itu sebenarnya ingin menunjukkan level politiknya kepada DPRD. Bahwa dia gak bisa disentuh. Sekritis, sevokal apapun DPRD ke Anies, bagi dia tidak penting. Karena dia tidak bisa didikte, diinterupsi, dan di-bully oleh DPRD. Kan begitu sebenarnya pesan politiknya,” Kata Adi lewat sambungan telepon pada Kamis malam, 9 September 2021.
Terlebih, Adi mengatakan belakangan ini Anies kerap menjadi sasaran kritik, terutama dari Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI perihal Formula E. “Itu juga yang sebenarnya ingin dihindari oleh Anies. Dia ingin menaikkan level gengsi politiknya sebagai gubernur yang mungkin dia anggap lebih tinggi posisinya ketimbang DPRD,” tutur Adi. “Bagi Anies yang penting tidak bertentangan dengan warga Jakarta.”
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PSI Anthony Winza dalam rapat paripurna Rabu kemarin, 8 September 2021, mengungkit perihal Gubernur Anies Baswedan yang kerap absen dalam rapat paripurna pembahasan anggaran. Kehadiran Anies dalam rapat paripurna kerap diwakili oleh Riza Patria.
Adi Prayitno menganggap bahwa seharusnya Anies lebih sering muncul ke publik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan perihal isu strategis yang berkembang di masyarakat.
Misalnya, kata dia, soal sejumlah temuan yang tertuang dalam laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI terhadap keuangan pemerintah DKI tahun anggaran 2019.
“Terutama seperti isu Formula E. Supaya orang tidak berspekulasi. Sekali saja Anies memberikan statement soal itu, selama itu juga publik akan berhenti menanyakan hal-hal yang sifatnya sensitif," kata dia. Omongan Anies Baswedan itu, kata Adi, akan selalu menjadi pegangan dan rujukan.
3. Klaim Lahan Rocky Gerung, PT Sentul City Sebut Spekulan Dirikan Bangunan
Kuasa hukum PT Sentul CityTbk, Antoni, mengatakan terdapat beberapa bangunan liar di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang berdiri di atas lahan milik kliennya.
Salah satu alat berat sedang meratakan tanah di kawasan lahan HGU yang digarap warga, yang kini diklaim oleh PT. Sentul. Terlihat perataan tersebut dijaga dan di kawal oleh beberapa orang berbadan tegap dan sangar di wilayah Pasir Lembu dan Gunung Batu, Bojongkoneng, Babakan Madang, Bogor. Kamis, 9 September 2021. TEMPO/M.A MURTADHO
Selanjutnya: Bangunan itu berupa vila atau rumah-rumah yang dibangun bukan masyarakat asli Bojong Koneng…