TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah seorang pembohong. Menurut dia, kebohongan itu tampak dari sikap Anies yang pura-pura peduli di tengah pandemi Covid-19 dan rakyat yang menderita.
"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024," kata dia dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Tempo, Selasa, 21 September 2021. "Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan."
Pernyataan ini dia sampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial DPP PSI sejak kemarin, 20 September 2021. Giring menyinggung soal pengucuran dana daerah untuk Formula E. Pembayaran ini juga dicairkan di masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta mendapati pemerintah DKI telah membayar 53 juta pound sterling atau setara Rp 983,31 miliar untuk Formula E Operation (FEO). Penjelasan ini tertuang dalam hasil audit laporan keuangan pemerintah DKI tahun 2019. Uang hampir Rp 1 triliun itu untuk membayar biaya komitmen 2019-2020 dan bank garansi.
"Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi," terang Giring.
Tak hanya itu, Giring menambahkan, Anies Baswedan juga mengabaikan tekanan rakyat yang meminta rencana balap Formula E di Ibu Kota dibatalkan.
Baca juga: Anies Baswedan Dipanggil KPK untuk Kasus Korupsi Tanah Munjul, Ini Perkaranya