Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan Segera Tiba, Relawan Tagana Lebak Siap Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Lebak -Relawan taruna siaga bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap siaga menghadapi cuaca ekstrem sehubungan memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Dengan siap siaga itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Ketua Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan di Lebak, Sabtu, 25 September 2021. 

Relawan Tagana Kabupaten Lebak kini siaga siaga sebanyak 223 personil terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Bayah. 

Mereka relawan tersebut yang bertugas d posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket. 

Selama ini, kehadiran relawan Tagana cukup membantu masyarakat dalam penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam. 

Pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum. 

Selain itu juga warga korban bencana dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman. 

Relawan Tagana mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita berharap warga korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar, " katanya menjelaskan. 

Menurut dia, persediaan penanganan kebencanaan sudah disiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue. Selain itu juga tenda pengungsian dan kebutuhan logistik. 

Pihaknya juga menghadapi cuaca ekstrem terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga stokeholder dan elemen masyarakat.

"Kami bergerak cepat ke lokasi bencana alam termasuk banjir agar tidak menimbulkan korban banyak," katanya menambahkan. 

Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengatakan kehadiran relawan Tagana sangat positif karena mereka cepat untuk memberikan pertolongan dengan melakukan evakuasi juga kebutuhan konsumen makan. 

"Kami sangat terbantu ketika banjir pekan lalu dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Aminah, warga Komplek Pendidikan di Rangkasbitung Kabupaten Lebak ihwal informasi kesiagaan menhadapi cuaca ekstrem tersebut.

Baca : Korban Banjir Rangkasbitung Minta Bantuan
ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

4 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

6 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

11 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat meninjau RS Bunda Margonda yang atap dan plafonnya rusak diterjang angin kencang, Rabu, 17 April 2024. Foto Humas Polres Metro Depok
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

12 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

13 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

17 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

18 hari lalu

Warga naik perahu, delman, atau berjalan kaki menembus banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Luasnya wilayah terdampak banjir yang merendam Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah, dengan tinggi muka air rata-rata diatas satu meter membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan lambat serta kurang mereta. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG tetapkan 21 daerah berstatus waspada untuk menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.