Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Pencemaran Limbah Pabrik Mayora, Kades Gembong: Akan Diuji Laboratorium

image-gnews
Saluran limbah PT Mayora Indah Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada 23 September 2021 pukul 10.57. Foto Istimewa
Saluran limbah PT Mayora Indah Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada 23 September 2021 pukul 10.57. Foto Istimewa
Iklan

Warga yang tinggal di sekitar PT Mayora Indah Jayanti, produsen makanan dan minuman di Kecamatan Jayanti dan Balaraja, Kabupaten Tangerang mengeluhkan perubahan pada air sumur mereka. "Air sumur berubah warna keruh, kekuningan dan kadang berbau apek," ujar Siti Arnaningsih 30 tahun, warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa 28 September 2021

Rumah Siti, bersebelahan dengan pabrik  makanan dan minuman itu yang hanya dibatasi tembok beton setinggi tiga meter. Menurut Siti, perubahan air sumur di rumah itu terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini atau sejak pabrik  itu beroperasi 2017 lalu.

"Dulu airnya bersih bisa dipakai minum, kalau sekarang agak ragu untuk diminum karena keruh dan kadang berbau," ujarnya sambil menunjukan air di dalam ember berwarna putih. "Lihat saja endapan kuning di ember dan kamar mandi."

Menurut Siti, jika dipakai mencuci baju putih lama kelamaan baju akan berubah kuning kecoklatan. Karena khawatir air itu berbahaya jika dikonsumsi, Siti dan keluarga terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan minum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahmad Samsuri, 60 tahun, ayah Siti mengatakan telah tiga kali membuat sumur bor dengan kedalaman hingga 40 meter. "Tapi airnya tetap sama, keruh dan berwarna," ucapnya.

Keluhan yang sama juga dirasakan warga kampung Gembong Jatake, Desa Gembong, Balaraja. Meski berbeda kecamatan Lokasi kampung Jatake dengan kampung Kramat saling berdekatan hanya dipisahkan oleh saluran irigasi yang juga menjadi saluran pembuangan limbah cair Mayora. "Kalo dulu air sumur di sini jernih, segar seperti air mineral," kata Khadariah, 40 tahun.

Namun, kata Khadariah, sejak pabrik itu beroperasi volume air sumur mereka menyusut dan berubah warna. "Keruh dan kekuningan," katanya. Dia mengaku terpaksa membeli air isi ulang untuk  kebutuhan makan dan minum.

Lain lagi dengan Husna, 45 tahun yang memutuskan berlangganan air bersih PDAM ketika air sumurnya semakin sedikit dan keruh. Warga kampung yang juga tinggal bersebelahan dengan bangunan pabrik mengaku harus menikmati suara bising mesin pabrik siang dan malam. Mencium bau limbah sudah menjadi kebiasaan mereka sehari-hari. "Kadang menyengat baunya saat lagi makan, langsung hilang nafsu makannya," kata Husna.

Berdasarkan pengamatan Tempo, air limbah pabrik Mayora mengalir melalui saluran irigasi yang melintasi sejumlah kampung hingga bermuara ke Sungai Cidurian. Limbah cair berwarna coklat dan berbusa dibuang melalui gorong-gorong belakang bangunan pabrik yang dibangun di atas lahan seluas puluhan hektare itu. Bau menyengat menusuk hidung tercium ketika berada dekat saluran air berwarna coklat pekat itu.

Manajer Area PT Mayora Indah Jayanti, Mukhlis mengaku belum pernah mendapat laporan keluhan warga soal bau ataupun perubahan warna pada air sumur warga. "Nanti kami cek," ujarnya saat dihubungi, Rabu 29 September 2021.

Mukhlis memastikan  limbah cair pabrik  yang dibuang ke saluran pembuangan sudah melalui proses  pengolahan limbah.  "Kami pastikan limbah kami adalah limbah organik karena berasal dari bahan makanan dan tidak mengandung racun," ucapnya. Dia membantah jika limbah berbau menyengat. "Bau mungkin bukan dari limbah kami."

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik mengatakan telah menerima laporan warga terkait dugaan pencemaran limbah pabrik Mayora pada empat bulan lalu dan satu bulan lalu. "Meliputi masalah pembuangan limbah, bau dan air sumur," kata Taufik.

DLH, kata Taufik telah memberikan teguran kepada Mayora dan meminta memperbaiki IPAL dan saluran pembuangan limbah. "Sekarang masih terus kami awasi dan pantau."

Baca juga: Warga Sekitar Pabrik PT Mayora di Tangerang Keluhkan Air Sumur Berubah Warna

JONIANSYAH HARDJONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

18 jam lalu

Pemandangan Danau Toba dari Bukit Holbung, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, Senin, 29 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

Pembangunan jaringan IPAL bertujuan untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba.


Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Pelaku pembunuhan penjaga toko baju di Kelapa Dua diserahkan ke Kejari untuk segera disidangkan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.


Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

11 hari lalu

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

23 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

25 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

25 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

29 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

35 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

52 hari lalu

Salah satu akses baru yang disiapkan untuk warga Teluknaga Kabupaten Tangerang ke kawasan PIK 2. TEMPO/JONIANSYAH hARDJONO
Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.


PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

52 hari lalu

Suasana pasir putih di kawasan Aloha PIK, Tangerang, 6 Agustus 2023. Aloha Pasir Putih menawarkan menghadirkan nuansa khas Bali atau Hawaii dengan hamparan pasir putih. TEMPO/Fajar Januarta
PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.