TEMPO.CO, Tangerang - Warga yang tinggal di sekitar pabrik makanan PT Mayora Indah Jayanti di Kecamatan Jayanti dan Balaraja, Kabupaten Tangerang mengeluhkan perubahan air sumur mereka.
"Air sumur berubah warna keruh, kekuningan dan kadang berbau apek," ujar Siti Arnaningsih 30 tahun, warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, kabupaten Tangerang, saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa 28 September 2021
Rumah Siti, bersebelahan dengan pabrik makanan dan minuman itu, hanya dibatasi tembok beton setinggi tiga meter. Menurut Siti, perubahan air sumur di rumah itu terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini atau sejak pabrik itu beroperasi pada tahun 2017.
"Dulu airnya bersih bisa dipakai minum, kalau sekarang agak ragu untuk diminum karena keruh dan kadang berbau," ujarnya.
Dia menunjukkan air di dalam ember berwarna putih. "Lihat saja endapan kuning di ember dan kamar mandi."
Menurut Siti, jika dipakai mencuci baju putih lama kelamaan baju akan berubah kuning kecoklatan. Karena khawatir air itu berbahaya jika dikonsumsi, Siti dan keluarga terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan minum.
Ahmad Samsuri, 60 tahun, ayah Siti mengatakan telah tiga kali membuat sumur bor dengan kedalaman hingga 40 meter. "Tapi airnya tetap sama, keruh dan berwarna," ucapnya.
Selanjutnya Ahmad tak pernah mendapat kompensasi....